WHO Minta Pengguna Vaksin Sinovac dan Sinopharm Mendapat Suntikan Booster
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi kepada orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan atau sebelumnya mendapatkan vaksin COVID-19 yang tidak aktif untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster
Gaya Hidup
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi kepada orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan atau sebelumnya mendapatkan vaksin COVID-19 yang tidak aktif untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster untuk mendapatkan perlindungan dari terjadinya penurunan kekebalan.
Rekomendasi tersebut muncul setelah Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) tentang imunisasi mengadakan pertemuan pada dua pekan lalu untuk mengevaluasi kebutuhan booster COVID-19.
Ketua SAGE, Alejandro Cravioto mengatakan bahwa vaksin dapat memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap gejala yang parah setidaknya selama enam bulan.
Meskipun data menunjukkan kekebalan akan berkurang terhadap penyakit parah pada orang dewasa yang lebih tua atau lansia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
- Omicron Masuk Indonesia Bikin IHSG Goyang, NH Korindo Rekomendasikan 5 Saham Ini
- IHSG Dibayangi Omicron, SF Sekuritas Pilih Saham KAEF, SAME, BNGA, dan KBAG
- Akhir Sebuah Era, Airbus Kirim Super Jumbo A380 Terakhir
"Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inaktif," kata Alejandro Cravioto, seperti yang dikutip dari Reuters pada 17 Desember 2021.
Vaksin COVID-19 diketahui mampu memberikan perlindungan yang sangat baik selama enam bulan setelah dosis terakhir, dengan disertai pengurangan perlindungan dalam jumlah yang kecil sampai sedang.
Vaksin yang tidak aktif sendiri merupakan vaksin yang dibuat menggunakan virus yang tidak aktif atau dinonaktifkan seperti yang dibuat oleh Sinovac Biotech China, Sinopharm milik China, dan Bharat Biotech India.
Meskipun vaksin inaktif telah disetujui penggunaannya oleh WHO, namun bagi orang yang telah berusia 60 tahun, menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm sebaiknya mendapatkan dosis ketiga, bergantung dari pasokan dan akses vaksin. Vaksin booster di Indonesia sendiri kini diprioritaskan untuk lansia dan akan dimulai pada Januari tahun 2022.
Menurut WHO, ada tiga alasan mengapa kita memerlukan dosis tambahan atau booster.
Tubuh Tidak Merespons Vaksin
Jika tubuh Anda tidak dapat merespons dengan baik dua dosis pertama vaksin yang Anda terima, itu bisa berarti Anda mengalami gangguan kekebalan. Oleh karena itu, mungkin Anda perlu menerima dosis ketiga karena dua dosis pertama tidak memiliki dampak maksimal seperti yang terjadi pada orang normal dan sehat.
Waktu kekebalan
Jika kekebalan yang Anda terima dari hasil vaksinasi semakin berkurang atau memburuk, maka Anda bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster.
Kinerja Vaksin
Alasan ketiga kemungkinan diberikan dosis ketiga adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian kekhawatiran yang muncul.