Nasional & Dunia

WHO Pastikan Vaksin COVID-19 Baru Ada 2021

  • NEW YORK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan butuh waktu lama untuk menghasilkan sebuah vaksin. Dalam konteks pandemi COVID-19, WHO memperkirakan vaksin baru bisa digunakan pada akhir 2021. Saat ini, pemerintah di seluruh dunia tengah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian vaksin pada perusahaan farmasi, startup, universitas, dan lembaga penelitian. Pasalnya, pengembangan dan distribusi massal vaksin secara […]

Nasional & Dunia
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

NEW YORK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan butuh waktu lama untuk menghasilkan sebuah vaksin. Dalam konteks pandemi COVID-19, WHO memperkirakan vaksin baru bisa digunakan pada akhir 2021.

Saat ini, pemerintah di seluruh dunia tengah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian vaksin pada perusahaan farmasi, startup, universitas, dan lembaga penelitian. Pasalnya, pengembangan dan distribusi massal vaksin secara luas dipandang sebagai cara yang paling mungkin untuk mengendalikan COVID-19. 

“Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal,” kata pejabat senior WHO, Dale Fisher, yang merupakan ketua Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global WHO dalam keterangan resminya, Sabtu, 9 Mei 2020.

Menurutnya, prediksi ini lantaran vaksin yang saat ini tengah dalam uji klinis berada dalam Fase 1 dari proses pengembangan. Padahal, vaksin harus melalui Fase 2 dan 3 uji coba untuk memastikan mereka aman dan berfungsi sesuai harapan.

Setelah lolos uji klinis, vaksin harus melalui tahap produksi dan distribusi secara massal ke seluruh penjuru dunia. Artinya, proses ini berpotensi membutuhkan waktu panjang.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump percaya diri dengan mengatakan akan ada satu vaksin pada akhir tahun ini. Namun, Fisher dan sejumlah ilmuwan menolak sependapat dengan Trump dengan sejumlah alasan dan pengalamannya di dunia medis.

“Perkiraan waktu dari Trump tidak realistis, komentarnya agak prematur,” tambah Fisher.

Hal senada juga disampaikan oleh CEO Roche, sebuah perusahaan farmasi besar di AS. Dia tidak meragukan kinerja begitu banyak perusahaan pada pembuatan vaksin secara paralel dan berbagai kolaborasi dari berbagai pihak.

“Kerja keras ini tentu mempercepat pembuatan vaksin, tapi tetap saja, biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru,” seru
CEO Roche, Severin Schwan.

Sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 – 18 bulan sampai vaksin tersedia dalam jumlah yang diperlukan pasien COVID-19 dalam jumlah besar.