WHO: Perjalanan Menuju Hidup Normal Masih Panjang
JENEWA- Meskipun ada harapan besar terhadap vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tidak akan ada solusi sederhana untuk COVID-19 dan perjalanan menuju hidup normal akan panjang. Lebih dari 18,14 juta orang di seluruh dunia dilaporkan telah terinfeksi penyakit ini dan 688.080 telah meninggal dunia, berdasarkan penghitungan Reuters. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Kepala […]
Nasional & Dunia
JENEWA- Meskipun ada harapan besar terhadap vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tidak akan ada solusi sederhana untuk COVID-19 dan perjalanan menuju hidup normal akan panjang.
Lebih dari 18,14 juta orang di seluruh dunia dilaporkan telah terinfeksi penyakit ini dan 688.080 telah meninggal dunia, berdasarkan penghitungan Reuters.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan mendesak semua negara untuk secara ketat menegakkan langkah-langkah kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan melakukan pengujian.
“Pesan kepada orang-orang dan pemerintah jelas: ‘Lakukan itu semua’,” kata Tedros pada pengarahan dari Kantor Pusat WHO di Jenewa Senin 3 Agustus 2020 waktu setempat.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ia mengatakan masker wajah harus menjadi simbol solidaritas di seluruh dunia. “Sejumlah vaksin sekarang dalam uji klinis fase tiga dan kami semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang dari infeksi. Namun, saat ini tidak ada solusi sederhana, mungkin tidak akan pernah ada,” Tedros menegaskan.
Ryan mengatakan negara-negara dengan tingkat penularan yang tinggi, termasuk Brazil dan India, perlu bersiap untuk pertempuran besar. “Jalan keluarnya panjang dan membutuhkan komitmen yang berkelanjutan,” ujar dia.
Para pejabat WHO mengatakan tim investigasi tingkat lanjut di China, tempat virus itu berasal, belum kembali.
Sebuah tim lebih besar yang terdiri dari para ahli China dan internasional yang dipimpin oleh WHO, direncanakan diterjunkan untuk mempelajari asal-usul virus di kota Wuhan, walaupun waktu dan pengaturannya belum jelas.
Tedros juga mendesak para ibu untuk terus menyusui anak-anak mereka walaupun mereka menderita COVID-19, karena manfaatnya “secara substansial” melebihi risiko dari infeksi itu sendiri.