<p>Persiapan pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi 3 Ruas Cileles &#8211; Panimbang sepanjang 33 Km/ Sumber: Pu.go.id</p>
Industri

Wijaya Karya Bagi-Bagi Dana Talangan ke Anak Usaha Hingga Rp1,29 Triliun

  • Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali menambah permodalannya ke sejumlah anak usaha. Tambahan modal pertama diberikan WIKA kepada PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) dengan nilai mencapai Rp1,25 triliun.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali menambah permodalannya ke sejumlah anak usaha. Tambahan modal pertama diberikan WIKA kepada PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) dengan nilai mencapai Rp1,25 triliun.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menjelaskan, nilai itu setara 7,23% dari total ekuitas WSP yang kini mencapai Rp17,22 triliun. Jumlah itu, kata dia, merupakan transaksi afiliasi mengingat WIKA kini memiliki sedikitnya 91,21% saham WSP.

Penambahan modal ini dilakukan sebagai dukungan perseroan atas kelancaran pembanguann proyek Tol Serang Panimbang. Dengan dana tersebut, kata dia, WSP dapat memperoleh dana talangan tanah sementara sebelum adanya pencairan dana dari lembaga pembiayaan.

“Sehingga WSP mampu menyelesaikan pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan proyek Jalan Tol Serang Panimbang agar dapat sesuai dengan skedul yang diharapkan,” tutur Mahendra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), disitir, Kamis, 3 November 2020.

Adapun sumber dana talangan ini berasal dari surat utang global WIKA yang diterbitkan pada 2018 lalu dengan nilai Rp5,4 triliun. Bunga yang dipatok untuk penerbitan global bonds ini mencapai 7,7% per tahun.

“Sesuai dengan hal tersebut perseroan menetapkan bunga yang dibebankan kepada WSP sebesar 9,3%,” kata Mahendra.

Selain WSP, perseroan juga turut memberikan dana talangan ke anak usaha lainnya, yakni PT Wijaya Karya Realty (WKR). Dana talangan yang digelontorkan untuk WKR itu senilai Rp50 miliar.

Mahendra mengatakan, nilai itu setara 0,29% dari total ekuitas perusahaan pada 31 Desember 2018 yang mencapai Rp17,22 triliun. Ini juga, tambah dia, merupakan transaksi afiliasi mengingat kini WIKA memiliki setidaknya 93,05% saham WKR.

Sumber pendanaan ini berasal dari penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) VI WR yang dilaksanakan pada 2017 silam. Bunga yang dibebankan untuk WKR dalam hal ini hanya 5,5%.

“Dengan dilaksanakannya transaksi tersebut, WKR diharapkan mampu menyelesaikan pengembangan kawasan WKR agar dapat sesuai dengan skedul yang diharapkan,” pungkas dia. (SKO)