<p>PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menggarap proyek transportasi Mass Rapid Transit (MRT) System di Taiwan. / Facebook @ptwika</p>
Korporasi

Wijaya Karya Bukukan Kontrak Baru per Agustus 2021 sebesar Rp11,9 Triliun

  • Jumlah tersebut didominasi oleh sektor infrastruktur dan gedung sebesar Rp7,5 triliun, diikuti oleh industri sebesar Rp2,9 triliun, dan energi serta industrial plant sebesar Rp1,2 triliun.
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Perusahaan konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk membukukan capaian kontrak baru sebesar Rp11,9 triliun hingga akhir Agustus 2021.

Jumlah tersebut didominasi oleh sektor infrastruktur dan gedung sebesar Rp7,5 triliun, diikuti oleh industri sebesar Rp2,9 triliun, dan energi serta industrial plant sebesar Rp1,2 triliun. Adapun Rp176 miliar sisanya disumbang oleh sektor realti dan properti.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengaku optimistis dapat mencapai kinerja positif ke depan. “Perseroan masih dapat menambah kontrak baru sampai akhir tahun,” ujarnya dalam Public Expose secara daring, Rabu, 8 September 2021.

Adapun berdasarkan sumbernya, kontrak baru tersebut diperoleh paling banyak dari swasta (47,7%), pemerintah (24,4%), BUMN (19,5%), dan investor (0,2%).

Pada awal semester kedua tahun ini, salah satu proyek perseroan, yakni Jalan Tol Serang-Panimbang telah mencapai progres 57,72%. Garapan yang masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dibangun sepanjang 83,68 kilometer (km). Adapun total investasinya mencapai Rp5,28 triliun. 

Selain itu, salah satu proyek yang akan rampung adalah Terminal Kijing, yakni progresnya mencapai 91,53% per Agustus 2021. Dengan aggaran sebesar Rp2,7 triliun, terminal ini diharapkan dapat mengurangi beban dari Pelabuhan di Kalimantan Barat. Selain itu, keberadaannya juga diyakini mampu mengurangi beban biaya dermaga.

Di ibu kota, perseroan bersama PT Jaya Konstruksi juga kembali melanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung. Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur mencapai Rp683,9 miliar. 

Pembangunan sodetan ini diklaim akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur. Pasalnya, saat Sungai Ciliwung sudah tidak mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik. 

Kinerja semester I-2021

Sebagai informasi, per semester I-2021 pendapatan WIKA tercatat turun 5,6% year-on-year (yoy) menjadi Rp6,7 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan perseroan sebesar Rp7,1 triliun. Meskipun demikian, beban pokok pendapatan berhasil ditekan dari minus Rp6,4 triliun menjadi minus Rp6,2 triliun.

Di sisi lain, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot hingga 66,8% yoy menjadi Rp83 miliar. Padahal, per semester I-2020 laba ini tercatat Rp250 miliar/

Untuk total liabilitas, tercatat ada penurunan menjadi Rp45,8 triliun, dari Rp51,4 triliun per akhir 2020. Total ekuitas meningkat tipis menjadi Rp16,7 triliun, dari Rp16,6 triliun per Desember 2020.

Dengan kas dan setara kas Rp7,5 triliun, total aset yang dibukukan perseroan sebesar Rp62,5 triliun, turun dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp68,1 triliun.