Wijaya Karya (WIKA) Garap Pengembangan Bandara Internasional Batam Rp2,18 Triliun
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi investor sekaligus kontraktor proyek Bandara Internasional Batam (BIB).
Nasional
JAKARTA - Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mengerjakan proyek pengembangan Bandara Internasional Batam (BIB) dengan nilai kontrak sebesar Rp2,18 triliun. Hal itu terjadi setelah PT Bandara Internasional Batam resmi menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang menunjuk WIKA sebagai kontraktor pelaksana.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan keterlibatan perseroan sebagai investor sekaligus kontraktor pelaksana pada pengembangan BIB Batam menjadi sebuah langkah maju dalam memperkuat bisnis perseroan di sektor bandar udara.
"Kami siap menjawab kepercayaan tersebut dengan menyelesaikan proyek pengembangan BIB Batam sesuai target mutu dan waktu yang disepakati bersama," kata Agung Budi dalam rilis resmi, Sabtu, 5 November 2022.
- Keren! Garuda Indonesia (GIAA) Dinobatkan Jadi Maskapai Paling On Time se-Asia Pasifik
- Punya Harta Ribuan Triliun, Ini Daftar Orang Terkaya 2022 Versi Forbes
- Uang Rupiah Rp20.000 Bergambar Dewa Ganesha Bikin Geger India, Ternyata Ini Sebabnya
Agung menambahkan pengembangan bandara tersebut akan meliputi lingkup pemugaran terminal I, pembangunan terminal II, perluasan apron, dan pengembangan beberapa fasilitas airside dan landside.Ditargetkan, pekerjaan pengembangan BIB akan berlangsung selama 36 bulan atau tiga tahun.
Di tempat lain, Direktur Utama BIB Pikri Ilham Kurniansyah menyampaikan, hasil pekerjaan rancang bangun seiring dengan terbitnya SPMK ini dapat mewujudkan harapan para stakeholders atas design yang merepresentasikan ciri khas Batam.
"Karena, Bandara Internasional Hang Nadim disiapkan untuk melayani penerbangan langsung menuju Asia dan wilayah lain di Indonesia yang belum terhubung dengan Batam," ungkap Pikri.
Sebagai informasi, PT Bandara Internasional Batam merupakan perusahaan konsorsium yang dibentuk oleh tiga perusahaan yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Adapun persentase kepemilikan saham WIKA di BIB sebesar 19%, lalu IIAC 30% dan AP I yakni 51%.