WIKA Beton
Korporasi

WIKA Beton (WTON) Incar Kontrak Baru Senilai Rp7,48 Triliun pada 2024

  • PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau biasa dikenal WIKA Beton berambisi untuk mencapai pendapatan kontrak baru senilai Rp7,48 triliun sepanjang tahun 2024.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Emiten yang bergerak di bidang kontruksi PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau biasa dikenal WIKA Beton berambisi untuk mencapai pendapatan kontrak baru senilai Rp7,48 triliun sepanjang tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan WIKA Beton Dedi Indra menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex sebesar Rp230,17 miliar pada periode tersebut.

Di samping itu, lanjut Dedi, emiten berkodekan saham WTON akan fokus pada sejumlah proyek, seperti pembangunan jalan tol Ibu Kota Negara (IKN), infrastruktur pabrik swasta, bendungan, gedung perkantoran, serta proyek LRT dan MRT.

“WIKA Beton menargetkan kenaikan 13% omzet kontrak baru dari realisasi perolehan kontrak hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp6,60 triliun,” ujar Dedi melalui keterangan tertulis dikutip pada Rabu, 24 Januari 2024.

Dedi menambahkan pada 2023 kontrak perseroan didominasi oleh proyek infrastruktur sebanyak 65,83%, diikuti oleh sektor industri 13,06%, sektor properti 10,74%, sektor kelistrikan 7,42%, sektor energi 2,50%, dan sektor tambang mencapai 0,45%.

Dalam pembagian berdasarkan pelanggan, perolehan kontrak baru WTON pada tahun 2023 didominasi oleh pelanggan eksternal sebanyak 92,52%, sementara kontribusi dari pelanggan internal mencapai 7,48%.

“Pelanggan eksternal berasal dari swasta sebesar 78,52%, disusul BUMN sebesar 12,91%, dan pemerintah sebesar 1,09%. Sedangkan pelanggan internal terdiri dari WIKA Holding sebesar 6,49% dan afiliasi WIKA sebesar 0,98%,” kata Dedi.

Dia mengungkapkan bahwa manajemen telah menetapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk tahun ini, WTON memiliki kontrak carry over senilai Rp4 triliun untuk mendukung penjualan selama periode pemilu.

Selain itu, lanjut Dedi, WIKA Beton juga proaktif dalam mencari proyek di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk dari sektor swasta, BUMN, dan pasar internasional.

“Strategi ini diharapkan dapat menunjang kinerja maksimal perseroan, dengan tetap berkomitmen kuat pada standar kualitas dan mutu, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” pungkasnya.