<p>Pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong, di hilir Kali Sentiong, Jakarta Utara, dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Jaya Konstruksi KSO dengan kontrak selama 2020-2022. Foto: Laila Ramdhini / TrenAsia</p>
Nasional

WIKA dan Jaya Konstruksi Bangun Infrastruktur Pengendali Banjir di Hilir Jakarta Rp437,6 Miliar

  • Stasiun Pompa Ancol-Sentiong akan mengendalikan risiko banjir di Jakarta. Infrastruktur pengendali banjir ini dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) lewat Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) senilai Rp437,6 miliar.

Nasional
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Stasiun Pompa Ancol-Sentiong di hilir Kali Sentiong, Jakarta Utara. Infrastruktur ini merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) di Jakarta.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengungkapkan pompa air ini dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) lewat Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) senilai Rp437,6 miliar.

Pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Jaya Konstruksi KSO dengan kontrak selama 2020-2022.

“Saat ini progres pekerjaannya baru mencapai 3,9 %. Diharapkan akan rampung pada 14 Oktober 2022,” kata Endra, dalam kunjungan ke proyek pompa air Sention di Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.

Endra S. Atmawidjaja menjelaskan penanganan banjir Jakarta dikerjakan secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Di hulu terdapat dua bendungan kering yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang ditargetkan selesai akhir 2021.

Selanjutnya pada bagian tengah, sudah dilakukan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 33 kilometer (km) yang saat ini selesai 16 km. Direncanakan pada tahun 2021 akan bertambah sepanjang 1,6 km.

Lebih lanjut, Endra menuturkan untuk kawasan hilir terdapat pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong. Pompa ini bakal mengurangi risiko banjir yang kerap menggenangi 3 kecamatan di Jakarta yakni Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Kemayoran.

Metode pengendalian banjir Pompa Sentiong dilakukan dengan memompa air Kali Sentiong ketika elevasinya tinggi dan mengalirkannya kembali ke Teluk Jakarta.

“Ini kan daerah rendah, jadi kalau air di Teluk Jakarta itu tinggi masih bisa kita pompa. Dengan adanya pompa ini kita masih bisa dorong air ke laut sehingga tidak tersumbat di tengah,” ujar Endra.

Endra menambahkan fungsi Pompa Ancol-Sentiong digunakan untuk penanganan yang sifatnya emergency, misalnya dilakukan pada Underpass Kemayoran yang sempat tergenang pada awal 2020.

“Kasus seperti itu kita tangani dengan pompa-pompa dan Alhamdulillah di tahun 2021 ini tidak ada genangan lagi,” imbuh Endra.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Ciliwung Cisadane Andri Rachmanto mengatakan, di Jakarta Utara ketinggian tanahnya rendah dan landai sehingga wilayah ini rawan mengalami banjir rob akibat pasang air laut dan menjadi muara dari aliran air yang semuanya ke wilayah Jakarta Utara.

“Aliran sungai di wilayah ini sering terkendala oleh pasang surutnya air laut dari Laut Jawa. Dengan adanya pompa ini kita bisa menjaga elevasi air di tiga kecamatan Jakarta Utara, sehingga ketiga kecamatan tersebut bisa terlindungi dari pasang air laut,” tutur Andri.

Pekerjaan Pembangunan Stasion Pompa Ancol-Sentiong terbagi dalam 3 Zona yakni Zona A berupa pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) sepanjang 272.89 meter sisi kiri (utara), pemancangan CCSP sepanjang 266.41 meter sisi kanan (selatan), dan pengerukan sepanjang 332.89 meter alur sungai.

Untuk Zona B berupa rumah pompa dengan pompa banjir tipe submersible sebanyak 5 buah masing-masing berkapasitas 10 m3/detik.

Selanjutnya Zona C berupa, pemancangan CCSP sepanjang 653.17 meter sisi kiri (utara), pengerukan sepanjang 257.11 meter alur sungai, dan pemasangan tetrapod di sisi hilir sepanjang 25 meter. (LRD)