<p>PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) Menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 di Best Western Premier<br />
The Hive Jalan D.I. Panjaitan Kav. 3-4 Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020 / Dokumentasi Wika Gedung</p>
Industri

Wika Gedung Bidik Kontrak Baru Rp4,22 Triliun

  • PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan perolehan kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp15,52 triliun pada 2021. Target ini naik 6,27% dari revisi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp14,61 triliun.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan perolehan kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp15,52 triliun pada 2021. Target ini naik 6,27% dari revisi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp14,61 triliun.

Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo mengatakan komposisi perolehan kontrak 2021 direncanakan berasal dari pemerintah 44%, BUMN/BUMD 19%, dan swasta 37%.

“Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independen,” ujar Nariman dalam keterangan resmi, Senin, 4 Januari 2021.

Sementara, target kontrak tersebut terdiri dari kontrak baru (new contract) Rp4,22 triliun dan carry over tahun 2020 sebesar Rp11,30 triliun.

Target kontrak baru 2021 sebesar Rp4,22 triliun naik 22,63% dari target revisi kontrak baru 2020 sebesar Rp3,44 triliun.

“Kelangsungan bisnis perusahaan di tahun 2021 tetap dapat berjalan dengan baik. Karena WEGE memiliki proyek-proyek carry over sebesar Rp11,30 triliun yang dapat kami kerjakan di tahun ini,” ujar Nariman.

Lebih lanjut, Nariman mengungkapkan, di tengah perlambatan perekonomian dunia dan risiko ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi COVID-19, WEGE tetap optimis kondisi ekonomi Indonesia akan kembali pulih.

Berdasarkan Nota Keuangan beserta RAPBN 2021, kondisi perekonomian nasional tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh 4,5%-5,5%. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah penanganan COVID-19 yang kian intensif dan dukungan stimulus moneter dan fiskal,

Selain itu, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam rangka pemulihan ekonomi, serta pertumbuhan ekonomi global yang nantinya berdampak membaiknya iklim investasi di Indonesia.

Menurut Nariman, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis pada 2021, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan.

Beberapa strategi tersebut antara lain world class standard di bidang implementasi QSHE, fokus pada quality & safety, transformasi digital pada semua fungsi, masuk pasar premium, selektif dalam pemilihan pelanggan/partner dan pengembangan usaha backward. (SKO)