IMG_5986.jpeg
Bursa Saham

WIKA Kantongi Kontrak Baru Rp13,5 Triliun hingga Agustus 2024, Ini Detailnya

  • Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp13,5 triliun hingga Agustus 2024. Kontribusi terbesar berasal dari segmen industri, infrastruktur, gedung, Engineering, Procurement, Construction, Commissioning (EPCC), hingga properti.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp13,5 triliun hingga Agustus 2024. Kontribusi terbesar berasal dari segmen industri, infrastruktur, gedung, Engineering, Procurement, Construction, Commissioning (EPCC), hingga properti.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari langkah transformasi yang dijalankan oleh perusahaan. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai target-target yang telah ditetapkan.

“Upaya transformasi yang terus dilakukan diharapkan dapat meningkatkan keunggulan eksekusi proyek dan pengelolaan biaya operasi, sehingga WIKA dapat menjaga daya saing dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” ujar Agung dalam keterangan resmi, Rabu, 25 September 2024.

Agung merinci beberapa proyek baru yang berhasil diraih WIKA hingga Agustus 2024, di antaranya proyek Tol Serang-Panimbang Seksi 3B, lanjutan Jalan Sumbu Timur IKN, pekerjaan jalur elevated antara Solo Balapan - Kadipiro, Jetty IT Manggis, WTP 230 ltr/dtk di Batam, RE MWD, IPA Sepaku, dan revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya-Baru, serta beberapa kontrak lainnya di subholding perusahaan.

Selain itu, WIKA juga ditunjuk oleh PT Pertamina Patra Niaga untuk mengerjakan proyek Revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya-Baru dengan nilai kontrak yang mencapai Rp577 miliar.

Sebagai kontraktor utama, WIKA bakal membangun dermaga multirange beserta fasilitas pendukung di Integrated Terminal Surabaya. Proyek ini diharapkan dapat memastikan pasokan energi yang stabil di Jawa Timur serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Revitalisasi ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi Dermaga Gospier yang memiliki peran penting dalam distribusi BBM, LPG, dan Avtur di Jawa Timur, yang terdampak oleh pergerakan tanah,” tambah Agung.

Sejalan dengan langkah transformasi, Agung menegaskan bahwa WIKA akan terus berupaya meningkatkan keunggulan dalam eksekusi proyek, serta mengoptimalkan pengalaman dan sumber daya yang ada.

“Kami percaya dapat menyelesaikan proyek Revitalisasi Dermaga Gospier dengan kualitas terbaik, sehingga memberikan manfaat optimal bagi kelancaran distribusi energi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut,” tutupnya.

Sementara itu, dari lantai bursa, pada perdagangan Rabu, 25 September 2024, saham WIKA terpantau melemah 1,02% ke level Rp388 per saham. Meski begitu, jika diukur sejak awal tahun, saham ini telah melambung 139,51%.

Dari sisi kinerja keuangan, emiten bersandikan WIKA berhasil membalikkan rugi menjadi untung Rp401,95 Miliar dibandingkan periode sebelumnya yang rugi Rp1,88 Triliun. Perbaikan kinerja ini, didorong oleh efisiensi dan efektifitas melalui digitalisasi dalam pelaksanaan proyek-proyek.