Persis Solo.
Olahraga

Wilmar Group Kembali Guyur Klub Bola Kaesang, Persis Solo

  • Wilmar Group melalui produk minyak gorengnya, Sania, resmi mensponsori Persis Solo untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2024/2025. Kepastian tersebut diumumkan klub milik Kaesang Pangarep itu lewat website serta media sosial Persis pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Olahraga

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Wilmar Group melalui produk minyak gorengnya, Sania, resmi mensponsori Persis Solo untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2024/2025. Kepastian tersebut diumumkan klub milik Kaesang Pangarep itu lewat website serta media sosial Persis pada Selasa, 6 Agustus 2024. 

“Persis dengan bangga mengumumkan resmi menjalin kerja sama dengan Sania sebagai sponsor untuk mendukung Laskar Sambernyawa pada musim 2024/2025,” demikian pernyataan resmi klub di Instagram Persis. 

Persis berharap sinergi tersebut dapat saling melengkapi dan membawa semua pihak menuju arah yang lebih baik. “Harapannya, dukungan dari para sponsor dapat mengantarkan tim untuk meraih prestasi lebih bergengsi musim ini.”

Persis maupun Sania tidak membeberkan total anggaran maupun jangka waktu kerja sama sponsorship tersebut. Selain Sania, Persis juga mengumumkan sejumlah sponsor dan pendukung lain seperti FREE FIRE, Aladin, Crystalin dan Pocari Sweat untuk musim depan. 

Informasi yang dihimpun TrenAsia, ini bukan kali pertama Wilmar Group mensponsori Persis Solo, klub yang diakuisisi Kaesang Pangarep sejak Maret 2021. Produsen minyak goreng Sania dan Fortune itu pernah mengucurkan dana bagi Laskar Sambernyawa di Liga 1 2021/2022. 

Baca Juga: Profil 3 Perusahaan dalam Kasus Korupsi Ekspor Minyak Goreng

Namun Persis memutus kerja sama dengan Wilmar di tengah jalan usai Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, MPT, menjadi tersangka kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau CPO. Keputusan itu langsung diumumkan Direktur Utama Persis Solo yang juga putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, April 2022. 

Kaesang pada waktu itu menyatakan Persis mempertimbangkan beberapa aspek serta isu yang berkembang di masyarakat. Dia mengatakan kerja sama yang terjalin antara Persis dan Wilmar adalah kerja sama profesional yang didasari untuk mengembangkan sepak bola yang lebih berprestasi di Kota Solo.  

“Selama kurun waktu kerja sama musim lalu, lingkup kerja sama kedua pihak terbatas hanya dalam koridor profesional yang sudah disepakati bersama melalui surat perjanjian kerja sama,” ujar Kaesang. 

Dalam konteks kerja sama, imbuhnya, hubungan kedua belah pihak berlandaskan asas profesionalisme dan tidak ikut campur dalum urusan masing-masing perusahaan. Namun demikian, Kaesang menyebut Persis memiliki tanggung jawab moral yang berasal bukan hanya dari para penggemar sepak bola, tapi juga masyarakat Solo secara keseluruhan. 

“Sehingga penting bagi kami untuk mengambil sebuah keputusan serius sebagai penanda sikap. Dalam hal itu, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Wilmar,” tegas Kaesang. 

Profil Wilmar Group

Wilmar Group adalah salah satu pemain besar dalam industri kelapa sawit dunia. Dikutip dari laman resmi perusahaan, Wilmar Group didirikan Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus pada 1991. Awalnya, Wilmar Trading Pte Ltd hanya memiliki sebesar 100.000 dolar Singapura dan lima orang karyawan.

Pada tahun yang sama, Wilmar langsung mendirikan perkebunan kelapa sawit pertamanya di Sumatra Barat seluas 7.000 hektare. Perkebunan itu dikelola perusahaan Wilmar bernama PT Agra Masang Perkasa.

Wilmar mulai mengembangkan dan memasarkan minyak goreng konsumen di Indonesia dengan mereknya sendiri, Sania pada tahun 2000. Di tahun yang sama, Wilmar mengakuisisi tiga pabrik penghancur kopra di Sulawesi dengan kapasitas agregat harian 900 MT (ton metrik).

Pada 2006, Wilmar Trading Pte Ltd berganti nama menjadi Wilmar International Limited pada 14 Juli 2006 setelah usainya pengambilalihan balik Ezyhealth Asia Pacific Ltd. Perusahaan kemudian mencatatkan kembali sahamnya di Bursa Singapura pada 8 Agustus 2006 setelah berhasil melakukan penempatan ekuitas pada 0,80 dolar Singapura per saham, yang menghasilkan sekitar 180 juta dolar AS.

Pabrik Wilmar di Indonesia (Kirby South East Asia)

Wilmar disebut sebagai salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di dunia dengan total luas tanam 232.053 hektare per 31 Desember 2020. Dari jumlah itu, sekitar 65% kebun sawit Wilmar berada di Indonesia, 26% di Malaysia Timur dan 9% di Afrika. Di Indonesia, perkebunan Wilmar tersebar di Sumatra, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 

Produk Wilmar Group adalah minyak sawit mentah dan inti sawit. Wilmar mengklaim menjadi produsen minyak nabati kemasan konsumen terbesar di dunia, dengan posisi pasar terdepan di China, Indonesia, India, Vietnam, Sri Lanka dan beberapa negara Afrika.

Minyak goreng hasil produksi Wilmar yang cukup terkenal di Indonesia seperti Sania, Fortune, Siip dan Sovia. Selain minyak sawit, Wilmar memiliki lini produksi beras, tepung, mie dan bumbu di bawah portofolio merek yang beragam.

Tak sampai di sana, Wilmar juga menjadi salah satu pemain pupuk terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi 1,2 juta MT per tahun yang didedikasikan untuk pupuk majemuk nitrogen, fosfor dan kalium (NPK).

Perusahaan menyatakan bisnis pupuk diarahkan ke sektor kelapa sawit, sejalan dengan salah satu bisnis inti Wilmar. Pertumbuhan luas areal tanam baru yang luar biasa dalam satu dekade terakhir telah mengakibatkan meningkatnya permintaan pupuk, sehingga mengarah pada perluasan unit bisnis pupuk.