Wisata Alam Bakal Jadi Tren Usai Pandemi
JAKARTA – Industri pariwisata dinilai sebagai sektor yang paling terpukul akibat pandemi. Sejumlah hotel, maskapai penerbangan, biro perjalanan wisata, hingga pelaku-pelaku bisnis di industri pariwisata sangat tertekan. Selama masa pandemi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menutup sebanyak 111 industri pariwisata yang tersebar pada enam wilayah kecamatan di Jakarta Utara. Sementara itu, agen perjalanan asal Jepang […]
Gaya Hidup
JAKARTA – Industri pariwisata dinilai sebagai sektor yang paling terpukul akibat pandemi. Sejumlah hotel, maskapai penerbangan, biro perjalanan wisata, hingga pelaku-pelaku bisnis di industri pariwisata sangat tertekan.
Selama masa pandemi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menutup sebanyak 111 industri pariwisata yang tersebar pada enam wilayah kecamatan di Jakarta Utara.
Sementara itu, agen perjalanan asal Jepang HIS Travel memprediksikan, wisata alam bakal menjadi pilihan utama masyarakat untuk berlibur setelah masa pandemi COVID-19 berakhir.
GM Business Strategy Management HIS Travel Indonesia Duma Asianna mengungkapkan, pada tahap awal recovery ini, kejenuhan akibat terbatasnya aktivitas selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mendorong masyarakat untuk keluar rumah sekedar menikmati udara segar dan keindahan alam.
“Wisata alam sudah pasti menjadi pilihan pertama karena alam memberikan manfaat yang besar dengan risiko rendah terhadap kesehatan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dia menambahkan bahwa wisata alam lebih menyenangkan selama diimbangi dengan aktivitas yang membangun kebugaran tubuh seperti yoga, hiking, dan agrowisata. Namun demikian, wisata alam yang dipilih masyarakat tetap mempertimbangkan faktor jarak dari rumah.
“Wisatawan akan terlebih dahulu memilih liburan dengan jarak dekat di kawasan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya sehingga masyarakat akan memilih jalan ke pantai, puncak atau pegunungan secara road trip,” ujar dia.
Di samping itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa wisatawan domestik akan menjadi fokus utama bagi industri pariwisata fase kenormalan baru.
“Kita sudah melakukan koordinasi yang sangat intensif dengan berbagai macam wilayah di Indonesia untuk persiapan tahapan-tahapan protokol,” katanya dalam video conference belum lama ini.
Namun, dia menegaskan bahwa sektor wisata yang akan dibuka selama penerapan masa kenormalan baru hanya berlaku di daerah-daerah yang sudah aman dari COVID-19. Adapun sektor pariwisata harus melalui beberapa tahapan sebelum kembali dibuka.
Wishuntama menjelaskan, tahapan pertama dari daerah pariwisata yang akan dibuka antara lain dengan menyiapkan perencanaan mengenai standar operasional yang akan berlaku pada kenormalan baru. Standar tersebut, selanjutnya, disimulasikan untuk melakukan mitigasi terhadap berbagai risiko. (SKO)