Gaya Hidup

Wisata Halal Menggeliat di Asia

  • JAKARTA – Beberapa tahun terakhir, wisata halal mulai mendapat tempat di industri  pariwisata dunia. Indonesia bersama Malaysia, dan Thailand. Adalah negara yang cukup masif mempromosikan wisata halal. Dilansir dari Fimela (12/01) Saat ini Malaysia dan Indonesia bersaing ketat di segmen pariwisata halal, menurut Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Panca Sarungu. Selain itu, Thailand […]

Gaya Hidup
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Beberapa tahun terakhir, wisata halal mulai mendapat tempat di industri  pariwisata dunia. Indonesia bersama Malaysia, dan Thailand. Adalah negara yang cukup masif mempromosikan wisata halal.

Dilansir dari Fimela (12/01) Saat ini Malaysia dan Indonesia bersaing ketat di segmen pariwisata halal, menurut Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Panca Sarungu. Selain itu, Thailand juga tidak ingin ketinggalan ambil bagian, mengingat potensi ekonominya yang besar.

Potensi yang besar ini timbul dari kuantitas umat muslim di kawasan Asia Tenggara memang cukup banyak, terutama di Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini menyumbang jumlah wisatawan muslim terbesar.

Di Indonesia sendiri yang mayoritas muslim, segmen ini masih terus digenjot pertumbuhannya. Target ke depannya tidak hanya untuk wisatawan domestik tapi juga seluruh dunia.

“Namun Singapura juga memiliki prospek yang cerah untuk wisata halal, dan bahkan pertumbuhannya bisa dua digit. Menurut saya, bukan hal yang sulit karena 5 persen penduduk negara ini adalah muslim atau melayu. Mereka sudah terbiasa menangani wisata halal,” kata Panca Sarungu.

Wisata Singapura

Sebagai contoh, di bandara Changi sudah ada pemisahan makanan halal dan non halal di salah satu food court. Hal tersebut mengindikasikan Singapura yang mulai serius menggarap wisata halal ini. Langkah selanjutnya adalah pembentukan dewan pariwisata halal yang berisikan para ahli di masing-masing bidang.

“Selain itu, harus ada tour operator atau pedoman maupun publikasi yang rutin mempromosikan wisata halal di Singapura,” lanjut Ketua Umum DPP Masyarakat Sadar Wisata.

Tania Gromenko pengamat dan pelaku industri pariwisata di Singapura, turut mengatakan  bahwa wisata halal sedang menggeliat di Singapura.

“Beberapa indikatornya terlihat dari mulai menjamurnya beberapa ikon halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ugama Singapura. Selain itu, pemerintah pun telah serius meminta hotel untuk menyediakan petunjuk arah kiblat, fasilitas sholat, restoran bersertifikasi halal, hingga mushola,” katanya.

Lebih lanjut menurutnya, jumlah wisatawan Indonesia di Singapura adalah yang terbesar kedua setelah China. Dengan jumlah yang besar itu, pemerintah Singapura punya kewajiban untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan muslim di negaranya.

“Masjid-masjid pun sekarang sudah menjamur di Singapura. Tidak heran kalau jumlah pengunjung muslim dalam tiga tahun terakhir ini trennya meningkat. Apalagi kesadaran beragama masyarakat Indonesia juga turut berpengaruh terhadap tren ini.”

Singapura Bersama dengan Indonesia dan Malaysia akan bersaing dalam segmen ini.

“Saya melihat potensi tersebut sudah mulai kelihatan, apalagi negara ini juga menjadi pusat bisnis di kawasan Asia sehingga keduanya bisa saling bersinergi,” tutup perempuan Rusia yang pernah bekerja di Jakarta tersebut.

Melihat persaingan yang mulai menguat di negara-negara ASEAN harus dilihat Indonesia sebagai motivasi untuk terus memacu motor industry pariwisata halal di negeri ini. Potensi alam dan jumlah umat muslim yang sangat besar di Indonesia harusnya bisa membuat Indonesia menjadi contoh dan kiblat wisata halal di Asia Tenggara dan bahkan dunia.

Semakin banyak wisata halal yang tersedia di dunia akan semakin memudahkan umat muslim untuk berkelana tanpa harus khawatir. Di masa depan bukan tidak mungkin negara-negara ASEAN lain akan melirik pasar wisata halal.

Hal ini tentu baik untuk umat muslim di seluruh dunia. Dengan semakin mapannya industri halal di dunia, akan semakin mudah untuk para traveller muslim melancong ke berbagai belahan dunia.