Ilustrasi: Isolasi mandiri karena COVID 19
Nasional

Wisma Atlet Si Jalak Harupat Turut Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG COVID-19

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Perumahan juga menyiapkan Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Nasional

Reza Pahlevi

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Perumahan juga menyiapkan Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Kami membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk penanganan pandemi Covid -19. Salah satunya dengan menyediakan Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi mandiri terpusat (Isoter) bagi pasien COVID-19,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa II Kiagoos Egie Ismail dalam siaran pers, Rabu, 28 Juli 2021.  

Kementerian PUPR telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemda setempat serta sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Bandung untuk mengantisipasi terjadinya pelonjakan pasien COVID-19.

Kiagoos mengungkapkan pihaknya akan menyerahkan pengelolaan dan pemanfaatan rusun sebagai isoter tersebut kepada pihak BNPB dan Pemkab Bandung.

“Kami berharap masyarakat yang nantinya melakukan isolasi di Wisma Atlet Si Jalak Harupat bisa segera pulih dan sehat kembali sehingga dapat berkumpul kembali bersama keluarga di rumah,” ujarnya.

Wisma Atlet Si Jalak Harupat berlokasi di Jalan Soreang Kutawaringin, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Wisma tersebut terdiri dari satu tower setinggi tiga lantai dengan jumlah unit hunian sebanyak 44 unit tipe 36.

Rusun yang berdiri di atas lahan seluas 89,91 meter x 39,08 meter tersebut dibangun oleh Balai P2P Jawa II Ditjen Perumahan kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Adicipta Karya Hernanda dan manajemen konsultan PT Gapssary Mitra Kreasi KSO Fatek Consultant Engineering.

“Secara umum bangunan ini memiliki fasilitas yang memadai dan memiliki atap bangunan baja ringan. Total anggaran untuk pembangunan rusun ini senilai Rp18,14 miliar. Kami berharap pandemi COVID-19 di Kabupaten Bandung bisa segera berakhir,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR karena bangunan Rusun Wisma Atlet Si Jalak Harupat sangat memberikan manfaat dan membantu Pemkab Bandung dalam masa pandemi ini.

“Kami mendukung penuh program penanganan COVID-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di rusun ini akan tersedia 88 bed yang disiapkan untuk menunjang pelayanan isolasi di wisma tersebut yakni 80 bed untuk pasien dan delapan bed untuk petugas kesehatan,” ujar Dadang.