Menparekraf Sandiaga Uno.
Nasional

Work From Bali, Rintisan Work From Anywhere ASN Indonesia

  • Saat program tersebut dilaksanakan, pertengahan 2021, pariwisata Bali tengah berupaya bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19.

Nasional

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Kebijakan sistem kerja fleksibel atau work form anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) tak hanya bicara soal peningkatan kinerja birokrasi pemerintahan hingga kepuasan kerja ASN. Lebih dari itu, terobosan dari segi kepegawaian tersebut diyakini dapat mendongkrak pariwisata Nasional. 

Jauh sebelum pemerintah menerbitkan peraturan presiden (Perpres) terkait WFA bagi ASN, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memiliki program Work From Bali (WFB) atau kerja dari Bali untuk para ASN-nya. Program itu diikuti tujuh kementerian di bawah Kemenko Marves yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Investasi.

Program itu bertujuan menggenjot pariwisata Bali. Saat program tersebut dilaksanakan, pertengahan 2021, pariwisata Bali tengah berupaya bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19. Kebijakan WFB untuk para ASN diharapkan menggairahkan sendi wisata dan ekonomi di Pulau Dewata. “WFB itu bentuk adaptasi dan pergeseran dari perilaku bekerja, termasuk digital nomads. Kami melihat skema 25% ASN yang menjadi acuan untuk berkegiatan di Bali bisa menjadi langkah yang tepat sasaran, manfaat, dan waktu,” ujar Menkaprekraf, Sandiaga Uno, dalam Weekly Press Briefing yang berlangsung secara daring, 24 Mei 2021.

Menurut Sandi, WFB ingin memastikan bahwa pemerintah berpihak pada masyarakat yang sangat terdampak Covid-19. Dia menghitung sekitar dua juta lebih lapangan pekerjaan di Bali terancam karena pandemi. “Intinya kami ingin agar Bali bisa bertahan. Kontraksi ekonomi Bali pada tahun lalu per kuartal, minus 12 persen dan kuartal pertama 2021 masih minus sembilan persen di mana daerah-daerah lain sudah mulai pulih,” tutur Menparekraf.

Pada kesempatan lain, Sandiaga pun menunjukkan dukungannya pada sistem kerja fleksibel atau WFA. Menparekraf menyebut pandemi Covid-19 memberikan banyak pelajaran, salah satunya peningkatan efektivitas bekerja dalam platform digital. “Kami melihat banyak efisiensi saat pandemi bisa dipertahankan, termasuk WFA,” ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing 23 Mei 2022.

Meski bekerja dari mana saja, Sandiaga mewanti-wanti alat ukur kinerja harus tetap terjaga. Pihaknya tidak ingin WFA justru membuat ASN tidak memenuhi target kerja. “WFA boleh selama dalam lingkup efisiensi tinggi, tapi juga pencapaian yang optimal.” Lebih jauh, Sandiaga melihat kebijakan WFA akan memberi peluang baru bagi destinasi wisata. Ini karena ASN dapat bekerja dari mana saja, salah satunya objek wisata. “Tentunya dengan tetap mengedepankan kinerja dan layanan publik,” ujarnya.