Burnout Syndrome
Gaya Hidup

Work-Life Balance Penting untuk Kesehatan Mental, Sudahkah Anda Mencapainya ?

  • Kondisi work-life balance sering dijadikan pertimbangan seseorang dalam memilih pekerjaan.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Kondisi work-life balance sering dijadikan pertimbangan seseorang dalam memilih pekerjaan. Lalu apa sih sebenarnya work-life balance itu?

Work-life balance adalah kondisi saat individu merasa terikat dan puas terhadap pekerjaannya seperti karir dan ambisi dan terhadap kehidupannya seperti kebahagiaan, waktu luang, keluarga, dan pengembangan spiritual.

Work-life balance memiliki peran besar untuk hidup bahagia dan terbebas dari masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, kecemasan, dan lain-lain. Peran lain work-life balance adalah untuk memperoleh kepuasan dalam bekerja, dan mendapatkan strategi adaptif dalam menangani situasi stress baik di tempat kerja ataupun di rumah.

McDonald, dalam jurnalnya yang berjudul Explanations for the Provision-Utilisation Gap in Work-Life Policy tahun 2005, menyebutkan ada tiga aspek yang dapat digunakan untuk mengukur work-life balance seseorang. Aspek-aspek ini juga dapat Anda gunakan untuk mengetahui apakah Anda sudah mencapai work-life balance

Time Balance (Keseimbangan Waktu)

Yaitu banyaknya waktu yang diberikan seseorang, baik bagi pekerjaannya maupun hal-hal diluar pekerjaannya. Cobalah lihat bagaimana Anda membagi waktu dalam sehari apakah Anda memiliki cukup waktu untuk beristirahat, me time, dan meluangkan quality time bersama keluarga.

Involvement Balance (Keseimbangan Keterlibatan)

Adalah keterlibatan individu secara psikologis dan komitmen seseorang dalam pekerjaannya maupun hal-hal diluar pekerjaannya. Saat di kantor, apakah Anda cukup terlibat dalam acara dan kegiatan kantor, dan saat diluar kantor apakah Anda cukup terlibat dalam kegiatan lain seperti acara keluarga, komunitas hingga perkumpulan.

Satisfaction balance (Keseimbangan Kepuasan)

merupakan tingkat kepuasan seseorang terhadap kegiatan pekerjaannya dan hal-hal di luar pekerjaannya. Coba tanyakan pada diri Anda apakah Anda sudah merasa puas dengan peran Anda di kantor? Apakah Anda juga merasa puas dengan peran Anda dalam kehidupan pribadi Anda?

Nah, tadi adalah aspek-aspek yang dapat Anda gunakan untuk mengukur apakah Anda sudah mencapai work life balance.