<p>Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Sabtu, 21 Desember 2019. Kawasan TPPI tersebut akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM). Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara saat meninjau kilang TPPI adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain itu hadir pula Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Presiden Direktur PT TPPI Yulian Dekrie dan Direktur Utama PT Tuban Petro Sukriyanto. / Foto: BPMI Setpres/Kris</p>
Industri

Wow! Gaji Ahok di Pertamina Tembus Rp2 Miliar

  • Tidak hanya bergaji besar, Ahok juga mengatakan jajaran komisaris dan direksi Pertamina mendapatkan bonus tantiem yang juga tak kalah besar. Bonus tantiem adalah bonus yang diberikan sesuai dengan capaian kinerja perusahaan tiap tahun. Nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka-bukaan nominal gajinya saat ini di holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas yang mencapai Rp2,04 miliar per tahun atau Rp170 juta per bulan.

Nilai fantastis ini diakui Ahok masih lebih kecil dibandingkan dengan gaji komisaris bank BUMN dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

“Bank lebih gila lagi, PLN juga lebih besar dari Pertamina,” ungkap Ahok dalam acara Mata Najwa, Minggu, 16 Agustus 2020.

Tidak hanya bergaji besar, Ahok juga mengatakan jajaran komisaris dan direksi Pertamina mendapatkan bonus tantiem yang juga tak kalah besar. Bonus tantiem adalah bonus yang diberikan sesuai dengan capaian kinerja perusahaan tiap tahun. Nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.

Meski tidak merinci bonus miliknya, Ahok membocorkan kabar besaran bonus tantiem milik direktur utama Pertamina bisa bernilai 50 kali gaji atau berkisar Rp25 miliar per tahun.

Gandeng KPK dan PPTAK

Dalam kesempatan berbeda, Ahok menegaskan meskipun pejabat Pertamina memiliki gaji jumbo, namun kini telah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTAK).

“Hati-hati kalau mau korupsi di Pertamina, kami lacak lewat PPATK,” tegas Ahok.

Selain menyinggung pendapatan di jabatan barunya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan Pertamina sudah selayaknya menjadi lokomotif ekonomi Indonesia. Pasalnya, Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina mencapai Rp1,3 triliun.

Dengan anggaran sebesar ini, Ahok mencontohkan Pertamina sangat berpotensi menyejahterakan masyarakat. Di sektor pertanian, misalnya, nilai swasembada beras Indonesia ditaksir hanya memakan anggaran Rp300 miliar.

“Kita kalau bantu petani saja, saya kira seluruh Indonesia enggak sampai Rp300 miliar nilai swasembada berasnya. Asal tepat sasaran, saya jamin enggak usah impor beras lagi,” imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris holding migas Pertamina. Perombakan pengurus Pertamina dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat, 12 Juni 2020.

Warga melakukan pengisian bahan bakar kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Kinerja Pertamina Semester I-2020

Sembilan bulan menjabat sebagai komut, Ahok harus menerima kenyataan bahwa Pertamina harus mencatat rugi bersih sebesar US$767,92 juta setara dengan Rp11,2 triliun (kurs Rp14.600 per dolar Amerika Serikat) pada semester I-2020.

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, holding BUMN minyak dan gas nasional ini berhasil menorehkan laba bersih hingga US$659,96 juta setara Rp9,6 triliun.

Meskipun begitu, perusahaan pelat merah ini tetap berupaya melakukan sejumlah inisiatif untuk perbaikan internal dengan tetap melakukan penghematan sampai 30%.

Tak hanya itu, operator migas milik negara ini juga melakukan skala prioritas rencana investasi. Lalu, renegosiasi kontrak eksisting serta refinancing juga akan diberlakukan.

Pertamina berupaya meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sehingga menurunkan tekanan kurs dan bisa menekan biaya secara umum. (SKO)