<p>Transaksi digital Bank BNI. / Facebook @BNI</p>
Industri

Wow! International Funding BNI Semester I-2020 Tembus Rp62 Triliun

  • Bank koresponden berupa pendanaan club deal senilai US$500 juta antara BNI KCLN London dengan beberapa bank di Eropa dan Asia.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatat pendanaan untuk bisnis internasional mencapai Rp62 triliun pada semester I-2020.

“Sebagai bank yang memiliki jaringan internasional terluas, BNI mampu menjadi source of international funding bagi pengembangan bisnis perusahaan Indonesia di luar negeri,” ungkap Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan dalam siaran tertulis, Selasa, 14 Juli 2020.

Putrama menerangkan, pertumbuhan international funding BNI dalam lima tahun terakhir bahkan mencapai 27,7% per tahun (compounded annual growth rate/CAGR).

Pendanaan tersebut, ujarnya, bersumber dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) para nasabah kantor BNI cabang luar negeri (KCLN). Kemudian, kemampuan perseroan dalam mengoptimalkan kerja sama dengan lebih dari 1.300 bank koresponden di seluruh dunia. Bank koresponden tersebut berupa pendanaan club deal senilai US$500 juta antara BNI KCLN London dengan beberapa bank di Eropa dan Asia.

Di sisi lain, fasilitas pendanaan juga diperoleh dari Bankers Acceptance yang berbasis transaksi trade finance dari bank KCLN.

Kerja Sama

Putrama menjelaskan, BNI melalui unit international desk dan KCLN Tokyo juga bekerja sama dengan 54 Japan Regional Bank (JRB) untuk penempatan dana yang digunakan sebagai pendanaan perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia.

Adapun kerja sama dengan KCLN Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat dilakukan BNI melalui depository correspondent, memberikan fasilitas pembayaran lintas negara (cross border payment) bagi bank-bank devisa di Indonesia, dan menampung dana valuta asing bagi perbankan tersebut.

Ke depannya, ujar Putrama, strategi pendanaan di KCLN akan mengutamakan pertumbuhan DPK dengan tetap memperhatikan ketentuan perbankan yang berlaku di Indonesia.

Adapun strategi pendanaan nonkonvensional akan dilakukan dengan melihat perkembangan kredit dan DPK dengan pertimbangan kondisi pasar.

Kinerja BNI

Pada kuartal I-2020, emiten pelat merah bersandi saham BBNI mencatatkan pertumbuhan laba 4,3% yoy dari Rp4,08 triliun menjadi Rp4,25 triliun.

Dari sisi profitabilitas, kinerja kredit yang baik mampu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih. Net interest income perseroan sebesar Rp9,54 triliun atau meningkat 7,7% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp8,86 triliun.

Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,8% dan penurunan beban bunga sebesar 2,5%. Penurunan beban bunga ini menarik karena disebabkan oleh biaya dana atau cost of fund yang turun sebesar 30 bps. Ini terjadi karena perolehan dana murah atau CASA yang juga meningkat dibanding kuartal I-2019.

Dari sisi beban operasional, strategi efisiensi tetap dilakukan, terutama pada pos biaya variabel. Sehingga, beban operasional BNI pada kuartal I-2020 dapat tumbuh terkendali sebesar 1,7% yoy. Secara keseluruhan, kinerja itu membawa BNI tetap mampu mencatatkan laba bersih pada kuartal I-2020 sebesar Rp4,25 triliun. (SKO)