Wow, LG Kenalkan Masker Canggih Pembersih Udara
Perusahaan elektronik Korea Selatan LG baru-baru ini membuat terobosan baru, memproduksi Masker Pemberih Udara baru. Dalam proses pengembangannya, LG mengintegrasikan kipas elektronik dan filter HEPA ke dalam masker wajah. Kemudian mengubahnya menjadi pembersih udara yang dapat dikenakan. Rencana itu dirulis perusahaan saat pameran dagang IFA Berlin belum lama ini. Produk perusahaan ini menjadi yang terbaru […]
Perusahaan elektronik Korea Selatan LG baru-baru ini membuat terobosan baru, memproduksi Masker Pemberih Udara baru.
Dalam proses pengembangannya, LG mengintegrasikan kipas elektronik dan filter HEPA ke dalam masker wajah. Kemudian mengubahnya menjadi pembersih udara yang dapat dikenakan.
Rencana itu dirulis perusahaan saat pameran dagang IFA Berlin belum lama ini. Produk perusahaan ini menjadi yang terbaru dari produk sejenis yang telah lebih dulu dulansir oleh Adidas dan Burberry.
Dua perusahaan yang belakangan getol terjun ke dalam industri penutup wajah, seperti dikutip dari media fashion dan lifestyle dezeen.com.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menyusul kebijakan sejumlah negara termasuk beberapa negara, termasuk Inggris, yang telah mewajibkan masker wajah di ruang komunal seperti toko dan transportasi umum untuk membantu membendung penyebaran virus COVID-19.
Sebagai bagian perpanjangan dari produk penjernih udara PuriCare LG. Desain masker tersebut diketahui menampilkan dua kipas di setiap sisi wajah, yang mengalirkan udara segar ke dalam masker.
Blokir Sampai 99,95%
Udara dibersihkan menggunakan filter H13 HEPA, yang dapat memblokir 99,95 persen partikulat udara sekecil 0,1 mikron.
Menurut LG, produk tersebut dirancang untuk menyelesaikan “dilema masker buatan sendiri. Produk yang kualitasnya tidak konsisten dan masker pembuangan yang tidak banyak tersedia”.
“Pada saat konsumen mencari cara untuk membuat hidup lebih aman dan nyaman. Penting bagi kami untuk menawarkan solusi yang menambah nilai yang terukur,” kata Dan Song, Presiden LG, perusahaan peralatan rumah tangga dan solusi udara.
Virus corona diketahui berdiameter sekitar 0,125 mikron, yang berarti secara teknis masuk dalam area tangkapan filter HEPA topeng.
Hanya saja, merek tersebut tidak membuat klaim tentang apakah desain tersebut dapat melindungi pemakainya dari infeksi COVID-19 atau masker itu juga akan menyaring udara keluar dan membantu mencegah penularan ke orang lain.
Perwakilan dari Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) Inggris, serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, sebelumnya telah menjelaskan bahwa masker dengan katup atau ventilasi pernafasan tidak mencegah pemakainya untuk mengeluarkan “tetesan pernapasan”, yang dapat menginfeksi orang lain.
Perlu Pengujian
Saat dihubungi untuk memberikan komentar, seorang perwakilan dari perusahaan mengatakan bahwa saat ini masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut.
LG mengklaim semua bagian penyusun topeng dapat didaur ulang dan diganti. Kondisi ini berbeda dengan topeng sekali pakai yang kini semakin mencemari lautan kita.
Produk ini memiliki fitur sensor pernapasan yang dipatenkan. Fitur yang mendeteksi kecepatan dan volume pernapasan pemakainya dan secara otomatis memilih salah satu dari tiga kecepatan kipas yang sesuai.
Dalam produk ini juga memungkinkan kipas untuk mempercepat saat menghirup dan memperlambat tempo saat menghembuskan napas, untuk mengurangi hambatan.
Dibutuhkan daya baterai 820 miliamper per jam yang dapat memberi tenaga pada masker hingga delapan jam pada pengaturan terendah dan dua jam pada pengaturan kipas tertinggi.
Masker, yang akan dirilis akhir tahun ini, dilengkapi dengan casing yang cocok untuk mengisi daya. Dengan menyimpannya di antara penggunaan sementara lampu UV-LED terintegrasi “membunuh kuman berbahaya”.
Meskipun sinar ultraviolet telah terbukti membunuh virus corona lain, termasuk yang menyebabkan sindrom pernapasan SARS dan MERS, efektivitas teknologi ini sangat bergantung pada durasi dan intensitas paparan UV.
Perusahaan lain yang baru-baru ini mempertaruhkan potensi masa depan sinar UV adalah merek pencahayaan Italia Artemide. Perusahaan yang mengintegrasikan teknologi ke dalam lampu untuk mengubahnya menjadi pembersih ruangan saat orang tidak ada.