<p>Indonesia memiliki potensi sumber daya mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) dengan kapasitas terpasang sebesar 2.130 MW. Hal ini membuat Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan panas bumi terbesar di dunia.  / Kementerian ESDM</p>
Industri

Wow, Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia Terbesar Kedua di Dunia

  • JAKARTA – Potensi energi panas bumi di Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), negeri ini memiliki potensi sumber daya mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) dengan kapasitas terpasang sebesar 2.130 MW. Sementara itu, dengan kapasitas terpasang sebesar 3.676 MW, AS memiliki potensi […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Potensi energi panas bumi di Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), negeri ini memiliki potensi sumber daya mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) dengan kapasitas terpasang sebesar 2.130 MW.

Sementara itu, dengan kapasitas terpasang sebesar 3.676 MW, AS memiliki potensi sumber daya mencapai 300.000 MW. Adapun negara lain yang memiliki energi panas bumi terbesar lainnya, yakni Filipina, Turki, Selandia Baru, dan Meksiko dengan sumber daya lebih dari 3.000 MW.

Dalam pengembangan energi panas bumi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei geologi, geofisika, dan geokimia (3G). Hasil survei tersebut akan dijadikan bekal untuk rencana wilayah kerja.

“Diharapkan, data yang kami hasilkan menjadi lebih baik dan akurat,” mengutip keterangan tertulis, Senin, 1 Maret 2021. Selain itu, ia juga mengungkapkan besarnya potensi Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element (REE) di Indonesia.

Menurutnya, REE ini bisa dimanfaatkan menjadi sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kemudian untuk nikel, produk ini juga akan diolah menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.  Dengan pembaruan tersebut, ia menilai energi ke depan lebih ramah lingkungan.

Seperti diketahui, pemerintah telah menargetkan bauran energi nasinal dari EBT mencapai 23% pada 2025. Selain REE, saat ini sumber daya tengah dilakukan eksplorasi oleh Badan Geologi di antaranya minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), dan panas bumi.