<p>Nasabah mengantre untuk melakukan transaksi di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Wow, Potensi Pembiayaan Bank Syariah ke Industri Halal Bisa Tembus Rp714 Triliun

  • Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyatakan potensi pembiayaan bank syariah terhadap industri halal bisa mencapai Rp420 triliun hingga Rp714 triliun.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA — Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyatakan potensi pembiayaan bank syariah terhadap industri halal bisa mencapai Rp420 triliun hingga Rp714 triliun.

Bendahara Umum Pengurus Pusat MES Hery Gunardi mengatakan, potensi tersebut membuktikan besarnya peran bank syariah terhadap penguatan ekosistem halal food dan halal fashion yang berkelanjutan.

“Potensi Industri halal yang mampu kita biayai di kisaran angka Rp420 hingga Rp714 triliun namun realisasinya masih di bawah potensi minimum,” kata Herry yang juga merupakan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam keterangan tertulis, Senin 5 Juli 2021.

Dengan demikian, BSI akan mengembangkan secara masif pola-pola kemitraan dengan berbagai pihak agar bank syariah. Dalam hal ini, BSI bisa berperan lebih dalam penguatan halal value chain di Indonesia.

Chairman Indonesia Halal lifestyle Center yang juga sebagai anggota Dewan Pakar PP MES, Sapta Nirwandar memaparkan, food dan fashion menjadi dua sektor yang mendominasi di tengah pandemi. Maka, halal labeling menjadi kebutuhan yang sangat penting saat ini.

Sapta juga menambahkan saat ini Indonesia memang sudah menjadi pusat industri halal, namun masih dalam posisi sebagai konsumen.

Justru, negara non muslim masih menjadi penyuplai utama bahkan untuk negara-negara Organization of Islamic Cooperation (OIC). Seperti misalnya pada peringkat pertama eksportir produk halal ditempati oleh Brazil, dengan US$16,2 miliar, diikuti India dengan nilai ekspor sebesar US$14,4 miliar.

“Memang kita ini jadi negara top di sektor industri halal, tapi sebagai consumer. Indonesia menjadi konsumen halal food peringkat pertama sebesar US$114 miliar,” jelas dia.

Dewan Pakar PP MES Adiwarman Karim menamnahkan, terdapat tiga hal penting yang harus dipahami oleh para pejuang  ekonomi dan keuangan syariah. Pertama pemahaman keberhasilan dari ekonomi syariah adalah ketika bank konvensional mengadopsi cara-cara ekonomi syariah.

“Kedua, menghadirkan ekonomi syariah secara bertahap harus melalui pilot project. Ketiga adalah perlunya mencari kesamaan fungsi dari ekonomi syariah kemudian diberikan fitur pembeda, ini menjadi hal yang penting,” ujarnya. (RCS)