Galeri Smartfren di kawasan BSD Tangerang, Jumat 20 Agustus 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Wow, Smartfren Telecom (FREN) Siap Bangun Data Center Berkapasitas Jumbo Pertama di Indonesia

  • Emiten penyedia layanan telekomunikasi Grup Sinarmas yakni PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengumumkan akan segera membangun data center raksasa pertama di Indonesia yang mampu menyimpan data berkapasitas jumbo hingga 1.000 megawatt (MW).
Korporasi
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Emiten penyedia layanan telekomunikasi Grup Sinarmas yakni PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengumumkan akan segera membangun data center raksasa pertama di Indonesia yang mampu menyimpan data berkapasitas jumbo hingga 1.000 megawatt (MW).

Direktur Utama FREN Merza Fachys menyebut kalau pembangunan data center menjadi salah satu bagian dari strategi yang saat ini dijalankan Perseroan untuk menguasai aset-aset kunci yang kian semakin dibutuhkan seiring dengan berkembangnya teknologi dan industri telekomunikasi berbasis digital.

“Inilah yang menjadi tujuan atau strategi FREN dalam kaitannya menguasai key asset. Jadi aset-aset kunci harus dikuasai. Platform-platform utama yang akan membuat transformasi digital itu terjadi, harus kita kuasai. Mudah-mudahan, perkembangan Smartfren ini akan dapat cepat terlaksana, ” kata Merza dalam acara yang digelar Samuel Sekuritas dikutip Minggu, 23 Oktober 2022.

Rencana pembangunan data center berkapasitas jumbo oleh Smartfren Telecom ditandai dengan dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan pemain data center G42 yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA).

“Tahun lalu kami menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan pemain data center G42 dan dalam MoU itu kita sepakat untuk berkolaborasi membangun data center di Indonesia sebesar 1.000 megawatt,” terang Merza.

Lebih lanjut, Merza mengungkapkan bahwa data center yang akan dibangun pihaknya ini tergolong sebagai data center berkapasitas jumbo pertama di Indonesia. Itu mengingat kebanyakan kapasitas data center yang ada saat ini hanya mencapai 150 MW.

Kedepannya, Merza mengungkapkan bahwa Perseroan sedang mempersiapkan diri tidak hanya menjadi pemain di industri telekomunikasi saja, tetapi juga merambah berbagai lini bisnis lain yang berkaitan dengan ekosistem konektivitas berbasis teknologi di Tanah Air.

"Kita juga harus memanfaatkan platform-platform ini dalam aplikasi-aplikasi yang lebih tinggi. Kita menyiapkan IoT (internet of things) dan banyak aplikasi berbasis artificial intelligence (Ai), blockchain, dan lain-lain. Semua ekosistem berjalan paralel, ini adalah target bahwa ekosistem akan lengkap," tambahnya.