<p>Pengerjaan produk beton milik PT Wijaya Karya Beton Tbk. / wika-beton.co.id</p>
Korporasi

WTON Kantongi Kontrak Baru Rp3,28 Triliun, Sektor Infrastruktur Dominasi 76,13 Persen

  • JAKARTA –  PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengantongi kontrak baru sebesar Rp3,28 triliun hingga Agustus 2021.Manajemen menyebut, sektor infras
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA –  PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengantongi kontrak baru sebesar Rp3,28 triliun hingga Agustus 2021.

Manajemen menyebut, sektor infrastruktur masih mendominasi sebesar 76,13%, diikuti oleh sektor properti sebesar 13,56%. Adapun sisanya berasal dari sektor energi, industri dan pertambangan.

“Kondisi saat ini banyak kawasan industri yang mengalami pertumbuhan sehingga mampu mendukung kenaikan pada sektor properti perseroan,” ujar manajemen dalam keterangan resmi yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 13 September 2021.

Ke depan, perseroan optimistis meningkatkan profitabilitas melalui sejumlah program peningkatan efisiensi di semua lini bisnis. Saat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlangsung, misalnya, manajemen mengaku secara konsisten menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini dilakukan baik di pabrik maupun di proyek.

Terkait prospek pertumbuhan pada 2022, WTON melihat akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.  Target pertumbuhan untuk tahun depan pun direncanakan meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan 2021. Saat ini, perseroan tengah menjalankan proses review Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Sebagai informasi, perseroan membukukan kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp37,9 miliar pada semester I-2021.

Jumlah tersebut naik tipis 3,5% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan semester I-2020 sebesar Rp36,6 miliar.

Kinerja WTON juga diikuti dengan perolehan pendapatan sebesar Rp1,25 triliun pada periode ini. Namun, jumlah pendapatan ini tercatat turun 32,7% yoy dari semester I-2020 sebesar Rp1,86 triliun.

Penurunan berasal dari produk putar dan produk nonputar yang masing-masing tercatat Rp536 miliar dan Rp522 miliar. Keduanya sama-sama turun dari perolehan semester I-2020 yang sebesar Rp690 miliar untuk produk putar dan Rp711 miliar untuk produk nonputar.

Sementara itu, pendapatan jasa menyumbang Rp94 miliar dan pendapatan konstruksi sebesar Rp105,6 miliar.

Kenaikan laba didorong keberhasilan perseroan menekan beban pokok pendapatan menjadi minus Rp1,18 triliun, dari sebelumnya minus Rp1,74 triliun per semester I-2020.

Adapun total liabilitas WTON per Juni 2021 tercatat Rp3,9 triliun, lebih rendah dibandingkan per akhir 2020 sebesar Rp5,1 triliun. Untuk total ekuitas naik tipis menjadi Rp3,4 triliun, dari sebelumnya Rp3,39 triliun per Desember 2021.

Kemudian kas dan setara kas yang dibukukan perseroan menurun dari 1,54 triliun per akhir 2020 menjadi Rp7,31 miliar per Juni 2021. Aset pun ikut mengalami penurunan menjadi Rp7,3 triliun, dari Rp8,5 triliun per Desember 2020.