Wuih, Raja Maroko Gratiskan Vaksin COVID-19 untuk Semua Warga
RABAT- Berbahagialah rakyat Maroko karena Rajanya, Mohammed VI, memerintahkan agar semua warga kerajaan tersebut menerima vaksin virus corona secara gratis. Perdana Menteri Saad Dine El Otmani mengatakan kepada Reuters Maroko berencana untuk meluncurkan vaksin Sinopharm China dalam beberapa minggu mendatang, segera setelah uji coba fase tiga selesai. Negara tersebut juga telah memesan dosis vaksin dari […]
Nasional & Dunia
RABAT- Berbahagialah rakyat Maroko karena Rajanya, Mohammed VI, memerintahkan agar semua warga kerajaan tersebut menerima vaksin virus corona secara gratis.
Perdana Menteri Saad Dine El Otmani mengatakan kepada Reuters Maroko berencana untuk meluncurkan vaksin Sinopharm China dalam beberapa minggu mendatang, segera setelah uji coba fase tiga selesai.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Negara tersebut juga telah memesan dosis vaksin dari AstraZeneca dan sedang dalam pembicaraan dengan pengembang vaksin lainnya, katanya.
Hingga Selasa 8 Desember 2020, Maroko, dengan populasi sekitar 36 juta, telah mencatat 384.088 kasus terkonfirmasi dan 6.370 kematian. Negara tersebut juga memiliki sekitar 40.000 kasus aktif.
Vaksin Sinopharm telah disetujui untuk penggunaan darurat di beberapa negara dan perusahaan masih melakukan uji klinis tahap akhir di 10 negara. Sedangkan vaksin AstraZeneca masih dalam uji coba lanjutan di negara-negara termasuk Inggris dan Amerika dan belum disetujui.
Pemerintah Maroko berupaya memvaksinasi 80% orang dewasa, atau 25 juta orang, segera setelah vaksin disetujui oleh regulator domestik. Prioritas akan diberikan kepada staf medis dan pekerja garis depan lainnya, serta orang tua.
Langkah ini akan dimulai dengan vaksin Sinopharm, yang telah diuji pada 600 orang Maroko sebagai bagian dari uji klinis. Maroko telah memesan 10 juta dosis vaksin. Maroko juga berencana untuk memproduksi vaksin secara lokal.
Menteri Kesehatan Khalid Ait Taleb sebagaimana dilaporkan Associated Press mengatakan Maroko mencari vaksin dari beberapa sumber karena vaksin COVID adalah komoditas langka dan kapasitas produksi satu produsen terlalu terbatas untuk memenuhi kebutuhan seluruh dunia.