Wujudkan Ambisi Tiga Juta Rumah, Menteri PKP Gaungkan Gotong Royong dan Diskon Material
- Maruarar juga berencana melakukan pertemuan dengan produsen bahan bangunan seperti PT Semen Indonesia Tbk dan produsen lainnya untuk menegosiasikan harga bahan bangunan.
Nasional
JAKARTA - Untuk mewujudkan target tiga juta rumah per tahun yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PKP), Maruarar Sirait, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong.
“Tagline Kementerian PKP adalah gotong royong membangun rumah untuk rakyat. " tegas Maruarar di Jakarta, dilansir Senin, 4 Novemebr 2024.
Dengan alokasi anggaran yang terbatas, Maruarar menyatakan perlunya inovasi dan kolaborasi untuk mencapai target ini. Maruarar mengundang partisipasi berbagai pihak, mulai dari pengusaha besar hingga masyarakat umum, untuk mendukung pembangunan rumah rakyat.
Kementerian PKP juga berharap dukungan dari sektor swasta. Maruarar menekankan sektor swasta memiliki peran penting dalam keberhasilan program ini, terutama dalam hal inovasi teknologi dan penyediaan infrastruktur
"Adanya dukungan dari pengusaha dan konglomerat menunjukkan semangat bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong ekonomi melalui pembangunan rumah layak huni," tambah Maruarar.
- Profil Iwan Bule, Komisaris Utama Pertamina Jebolan PSSI
- Kunjungi Korban Banjir, Raja dan Ratu Spanyol Dilempari Lumpur
- Daftar Perusahaan Rokok Terbesar di Indonesia
Sederet Strategi Wujudkan Tiga Juta Rumah
Menyadari keterbatasan anggaran perumahan untuk tahun 2025 sebesar Rp5 triliun, Maruarar menegaskan perlunya inovasi dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Ia mengusulkan gerakan efisiensi anggaran secara nasional kepada Presiden Prabowo, sebagai langkah nyata agar APBN bisa dimaksimalkan, lewat efisiensi anggaran, pemerintah dapat mengoptimalkan anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan yang mampu memenuhi hajat hidup orang banyak.
“Makanya saya usulkan kepada Presiden RI Pak Prabowo Subianto, Pak tolong kita kalau bisa buat gerakan efisiensi dan penghematan nasional dari anggaran” ujar Maruarar
Maruarar juga berencana melakukan pertemuan dengan produsen bahan bangunan seperti PT Semen Indonesia Tbk dan produsen lainnya untuk menegosiasikan harga bahan bangunan.
- Profil Iwan Bule, Komisaris Utama Pertamina Jebolan PSSI
- Kunjungi Korban Banjir, Raja dan Ratu Spanyol Dilempari Lumpur
- Daftar Perusahaan Rokok Terbesar di Indonesia
"Bapak (Dirut) Semen Indonesia sebentar lagi saya undang bapak dengan pabrik-pabrik semen. Tolong pikirkan berapa diskon buat rumah rakyat," terang Maruarar.
Dengan menggandeng perusahaan-perusahaan ini, ia berharap bisa mendapatkan diskon atau potongan harga untuk material penting seperti semen dan cat, yang diklaim akan berdampak langsung pada harga rumah rakyat.
Maruarar juga mengungkapkan ide untuk menggunakan sistem pembelian terpusat atau central purchasing bahan material untuk efisiensi dan pengurangan biaya. Melalui pendekatan gotong royong, pengadaan material bisa dilakukan secara massal, sehingga harga menjadi lebih terjangkau.
"Kami membuat efisiensi juga. Namanya dengan konsep central purchasing. Kalau bagi perusahaan-perusahaan besar hal itu sudah biasa. Jadi beli semen, beli apa dilakukan sentralisasi," pungkas Maruarar.
Kementerian PKP memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan dua juta rumah di perdesaan. Sementara itu, satu juta unit rumah lainnya akan dibangun di perkotaan.
Program pembangunan rumah tiga juta unit rumah per tahun yang digagas oleh Prabowo Subianto ini merupakan salah satu proyek ambisius untuk memberikan dampak langsung pada kualitas hidup masyarakat Indonesia.