Wujudkan Misi Prabowo, Ini Sederet Strategi Menkeu Akali APBN
- Langkah-langkah yang direncanakan meliputi reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan negara dan penguatan institusi pemerintahan guna memastikan efektivitas pelaksanaan program, giat melakukan pemberantasan dan efisiensi penggunaan dana, serta peningkatan investasi di sektor digital untuk mendukung operasional program dengan teknologi terkini.
Nasional
JAKARTA – Pemerintah mulai mencari cara mengoptimalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendukung inisiatif makanan bergizi gratis yang diusulkan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Program ambisius ini digadang dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi kalangan kurang mampu.
“Semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis. Jadi, kami memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh APBN yang nanti kami sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini,” terang Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dilansir Sabtu 22 Juni 2024.
Guna menghadapi tantangan implementasi program ini, Sri Mulyani, berencana melakukan berbagai reformasi signifikan.
Langkah-langkah yang direncanakan meliputi reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan negara dan penguatan institusi pemerintahan guna memastikan efektivitas pelaksanaan program.
Selain itu pemerintah juga akan giat melakukan pemberantasan korupsi untuk menjaga integritas dan efisiensi penggunaan dana, serta peningkatan investasi di sektor digital untuk mendukung operasional program dengan teknologi terkini.
- Laporan SUSBA 2023 WWF Nilai BRI Paling Maju Implementasikan ESG
- Siap Bergabung BRICS, Bagaimana Kekuatan Investasi Malaysia?
- Restrukturisasi COVID Berakhir, Klaim Asuransi Kredit Melonjak
Menurut Sri Mulyani reformasi di berbagai aspek ini diperlukan agar program makanan bergizi gratis dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Sri Mulyani juga mengungkap pihaknya akan fokus pada peningkatan manajemen anggaran dan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui alokasi anggaran yang tepat untuk pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
Selain itu, untuk memperbaiki pengelolaan anggaran, Kementerian Keuangan akan meningkatkan alokasi dana untuk sektor-sektor krusial tersebut.
Pengembangan infrastruktur juga menjadi prioritas untuk mendukung distribusi makanan bergizi ke seluruh pelosok negeri.
“Jadi, mau itu dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan program makan siang atau makanan bergizi, itu semuanya tujuannya untuk memperbaiki SDM,” tambah Sri Mulyani.
- Laporan SUSBA 2023 WWF Nilai BRI Paling Maju Implementasikan ESG
- Siap Bergabung BRICS, Bagaimana Kekuatan Investasi Malaysia?
- Restrukturisasi COVID Berakhir, Klaim Asuransi Kredit Melonjak
Menyoal proyeksi anggaran, Sri Mulyani menargetkan defisit APBN tahun 2025 berada di kisaran 2,45 hingga 2,82 persen.
Pendapatan negara diperkirakan mencapai 12,14 hingga 12,36 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara belanja negara diproyeksikan sebesar 14,59 hingga 15,18 persen dari PDB.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kementerian Keuangan berharap program makanan bergizi gratis dapat terealisasi dengan baik, memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, serta mendukung visi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.