Ilustrasi Pembayaran Digital
Fintech

Xendit Catat Transaksi e-Wallet Tumbuh 300 Persen pada 2021

  • Metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah e-Wallet (40%), Virtual Account (40%), kartu kredit dan QR Code (masing-masing 5%)
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA — Xendit, perusahaan payment gateway memaparkan tren pembayaran digital selama 2021. Hasilnya, metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah e-Wallet (40%), Virtual Account (40%), kartu kredit dan QR Code (masing-masing 5%).
 
Xendit merekam, hampir separuh seller online sudah menerima pembayaran via e-wallet. Pemakaian eWallet mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun, terutama selama pandemi, dengan total pertumbuhannya mencapai lebih 300% dari awal 2021.

"Jumlah pengguna e-wallet juga meningkat 2,4 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," papar CEO dan Co-Founder Xendit, Moses Lo dalam konferensi pers, Selasa 14 Desember 2021.


Pada November 2021, hampir separuh merchant Xendit sudah memiliki kanal e-wallet khusus untuk menerima pembayaran pembeli. Selain itu, pembayaran via QR Code meningkat drastis.

Penggunaan QR Code juga mengalami kenaikan hingga 7 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Akselerasi ini didorong oleh regulasi pemerintah yang menetapkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS), sehingga semua pembayaran digital dapat difasilitasi hanya dengan satu kode yang sama.

"Di bulan November 2021, Xendit mencatat bahwa 1 dari 5 merchant telah menggunakan QR code untuk menerima pembayaran dari pembeli."
 
Survei ini juga menunjukkan, rata-rata nilai transaksi tertinggi dipegang oleh Virtual Account. Sementara yang terendah adalah e-wallet
.
Berdasarkan data Xendit, rata-rata nilai transaksi untuk setiap metode pembayaran sangat bervariasi - dengan Virtual Account menempati angka tertinggi (rata-rata Rp2.300.000) dan eWallet menempati angka terkecil (rata-rata Rp70.000). Hal ini mengindikasikan bahwa e-wallet banyak digunakan untuk pembayaran bernilai kecil, serupa dengan QR Code yang mencatatkan nominal transaksi rata-rata Rp250.000.

Sementara itu, untuk pembelian bernominal besar, pembeli Indonesia lebih banyak mengandalkan Virtual Account, outlet ritel (rata-rata Rp1.200.000), dan kartu kredit (rata-rata Rp800.000).  

“Kami melihat bahwa selama beberapa tahun terakhir, konsumen Indonesia menginginkan metode pembayaran yang semakin beragam. Untuk itulah, sangat penting bagi para pemilik bisnis - baik usaha besar maupun mikro - untuk dapat beradaptasi dan menyediakan berbagai metode pembayaran,” ungkap Moses Lo.