xerox.jpg
Industri

Xerox Capai Usia Lebih dari Seabad, CEO Bagi Resep Sukses Perusahaan

  • Xerox menjadi salah satu perusahaan yang bertahan dari badai ekonomi sejak berdiri pada 1906.

Industri

Rizky C. Septania

NEW YORK - Xerox menjadi salah satu perusahaan yang bertahan dari badai ekonomi. Terbukti, perusahaan yang awalnya bergerak di bidang percetakan ini sudah berdiri sejak 1906.

Selama lebih dari satu abad, dalam perjalanan sejarahnya, Xerox mampu bertahan dari inflasi dan kemerosotan ekonomi.

Menghadapi kondisi ekonomi yang tak menentu, CEO XEROX Steve Bandrowczak mengandalkan pengalamannya selama dua dekade sebagai pemimpin teknologi untuk menerapkan strategi digital baru secara internal.

Saat ramalan ekonomi mulai memburuk pada awal 2023, para ahli memperkirakan kemungkinan resesi tahun ini. Sejak itu,  Bandrowczak mulai mengandalkan budaya perusahaan Xerox untuk melaksanakan tujuannya.

"Kami memiliki budaya dan lingkungan inovasi yang luar biasa. Apa yang terjadi dengan inflasi, dan apa yang terjadi dengan suku bunga, benar-benar memengaruhi cara Anda menggunakan modal dan di mana Anda menggunakan modal. Namun, kami harus ingat bahwa klien kami juga memiliki tren makro yang sama," ujar Bandrowczak sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Insider, Rabu, 3 Mei 2023.

Bandrowczak membagi berbagi wawasan tentang bagaimana para pemimpin masih dapat menghadirkan inovasi ke dalam alur kerja internal organisasi mereka.

Inovasi yang diberikan terkait dengan produk yang berhubungan dengan konsumen sembari  mempersiapkan potensi ketidakpastian ekonomi.

Berikut cara Xerox mempertahankan bisnis yang telah dijalankan lebih dari satu abad di tengah terjangan badai ekonomi yang menerjang.

1. Membangun budaya ketahanan

Bandrowczak membagikan rahasia pertama Xerox untuk mempertahankan perusahaan. Yakni membangun budaya ketahanan atau culture of ressiliance. Budaya ketahanan ini dibuat dengan cara memproyeksikan ketanangan di tengah kepanikan yang tengah terjadi.

"Saat Anda memimpin grup besar dan Anda dihadapkan pada tantangan ekonomi, atau tantangan rantai pasokan, apa pun itu, semua orang di perusahaan memandang Anda sebagai pemimpin yang tenang. Mereka akan mencarimu untuk menakan rasa takut dan memandu jalan ke depan," ujar Bandrowczak.

Bandrowczak menambahkan, hal ini membutuhkan perubahan pola pikir organisasi Anda ketika menghadapi krisis alias selalu melihat peluang dalam tiap kesempitan.

Ia mengatakan hal ini membantu Xerox untuk bertahan selama lebih dari satu abad. Pasalnya, sebagai Merek ikonik, Xerox memang meyakinkan tetapi tidak boleh terlalu diandalkan. Pasalnya, keadaan akan berubah dan strategi bisnis harus tetap dikerjakan ulang agar sesuai dengan iklim ekonomi.

"Kami sangat tangguh sehingga sekarang kami memiliki budaya ketahanan, yang berarti ketika badai benar-benar terjadi di luar sana, kami menjadi sangat tenang karena kami telah melewatinya dan kami tahu kami dapat mengatasinya,"kata Bandrowczak.

"Kami juga menyadari apa yang kami lakukan kemarin tidak cukup baik untuk besok," tambahnya.

2. Berpikir Layaknya Konsumen

Saat ini, hampir semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Dalam keseharian, teknologi menciptakan ekspektasi tidak hanya di antara konsumen, tetapi juga klien. Inilah yang meyakinkan Bandrowczak bahwa semua solusi perusahaan harus lebih berbasis konsumen.

"Semua hal ini menciptakan harapan akan penampilan yang bagus. Dunia konsumen dan perusahaan bertabrakan dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat sebelumnya, itulah sebabnya pengalaman konsumen perlu dibangun di setiap titik kontak perusahaan," ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, teknologi tidak hanya harus dimanfaatkan secara internal, tetapi juga di seluruh penawaran pelanggan.

Perlu diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Xerox telah menerapkan robotika sebagai layanan untuk menjembatani sistem warisannya dengan sistem yang lebih baru menggunakan kecerdasan buatan. Langkah ini dilakukan dengan cara melakukan simulasi antisipasi rantai pasokan serta penggunaan augmented reality untuk membantu pengalaman pelanggannya.

Sebagai gambaran, semua printer Xerox terhubung melalui Internet of Things. Karenanya, pelanggan yang mengalami masalah dapat secara otomatis dikirimi tautan ke panduan langkah demi langkah tentang cara memperbaiki masalah segera setelah mereka menerima pesan kesalahan.

"Kami sekarang juga mengambil solusi tersebut dan membuatnya tersedia untuk pelanggan kami. Ambil kesempatan ini untuk memikirkan bagaimana Anda akan menciptakan nilai bagi klien Anda karena mereka sedang melalui tantangan yang sama seperti Anda," kata Bandrowczak.

3. Persiapkan Tim Untuk Perubahan Teknologi

Transformasi digital bukanlah peristiwa satu kali. Namun, ini merupakan siklus yang berkelanjutan.

Untuk menghadapi hal tersebut, Anda perlu mempersiapkan tim di seluruh organisasi Anda secara efektif untuk evolusi konstan melalui teknologi. Meski begitu, Anda perlu  berhati-hati saat memperkenalkan sistem dan strategi baru. Pasalnya, teknologi dan perubahan dapat menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran bagi sebagian karyawan.

"Hambatan terbesar adalah budaya, bagian termudah adalah sisi teknologinya," kata Bandrowczak.

Lebih lanjut, Ia memastikan untuk menunjukkan kepada tim di seluruh Xerox bahwa mereka telah menggunakan jenis teknologi yang sama dalam kehidupan sehari-hari mereka. Alhasil, teknologi baru tidak akan menghasilkan pengganti mereka.

"Kami hanya menerapkannya di dalam perusahaan. Satu-satunya perubahan konstan Anda adalah kemampuan Anda untuk mengenali apa yang dapat dilakukan teknologi untuk membantu mendorong bisnis," Kata Bandrowczak.