Xi Jinping Minta Angkatan Bersenjata China Percepat Modernisasi
- Presiden Xi Jinping memerintahkan angkatan bersenjata China mempercepat modernisasi untuk meningkatkan kemampuan tempur. Hal itu disampaikannya menjelang peringatan ulang tahun ke-96 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Selasa 1 Agustus 2023.
Dunia
JAKARTA - Presiden Xi Jinping memerintahkan angkatan bersenjata China mempercepat modernisasi untuk meningkatkan kemampuan tempur. Hal itu disampaikannya menjelang peringatan ulang tahun ke-96 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Selasa 1 Agustus 2023.
Dilaporkan Xinhua, Xi menyatakan militer harus meningkatkan kemampuan tempur dan kesiapannya dengan mendorong pengadaan peralatan dan kekuatan baru. "Ini untuk mempercepat pembentukan kemampuan tempur dan integrasi ke dalam sistem tempur,” kata Xi kepada komando teater barat Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat, dikutip dari Reuters, Selasa.
Sebuah editorial di surat kabar resmi PLA Daily menyatakan militer telah meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan beragam tugas militer di ruang lingkup yang lebih luas.
Tahun ini, China telah memamerkan kekuatan militernya, meningkatkan manuver serta latihan militer. Mereka juga memberi sinyal bahwa kapal induk ketiganya yang paling canggih akan segera melakukan uji coba di laut, dan memperkuat hubungan militernya dengan Rusia.
- Kabar Baik! Pemerintah Guyur Rp1 Triliun untuk Pemda yang Sukses Kendalikan Inflasi
- Kecanduan Judi Online, Mantri BRI di Medan Korupsi Rp833 Juta
- Ini Dia Orang Dibalik Garis Wallace
Beberapa analis mengatakan langkah tersebut mencerminkan persepsi China terhadap meningkatnya ancaman eksternal dari Amerika Serikat dan sekutunya. Selain itu Beijing sedang menunjukkan kekuatan militer untuk menyampaikan pesan politik.
“Alasannya sederhana, dunia tidak damai dan lingkungan eksternal yang dihadapi China terus memburuk,” kata analis militer China, Song Zhongping, yang ikut mencatat peningkatan intensitas dan frekuensi latihan militer China.
AS sendiri sedang memperluas penempatan regional dan memperkuat hubungan dengan sekutu lama dan teman-teman baru. Hal ini memicu seruan dari pejabat-pejabat China agar Washington menjauh dari pantai-pantai China jika dialog antara dua angkatan bersenjata ingin dilanjutkan.
Drew Thompson, rekan peneliti senior tamu di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Universitas Nasional Singapura, mengatakan latihan militer China lebih mencerminkan pesan politik daripada militer. “Semua yang dilakukan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) secara inheren bersifat politis," kata Thompson.
Kemampuan Jangkauan Jauh
Mulai dari latihan militer di Selat Taiwan setelah pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Kevin McCarthy, pada bulan April, China telah melakukan setidaknya dua belas latihan dan patroli dari Laut Jepang hingga Pasifik Barat.
Di laut, China sedang mempersiapkan kapal induknya untuk memperluas dan menegaskan kekuatannya di luar perairan negaranya. Meskipun mereka masih dalam mode pelatihan, Beijing telah mengerahkan kapal induk Shandong lebih jauh ke Pasifik daripada pelayaran sebelumnya.
Atase militer regional dan para analis akan mengawasi uji coba di laut yang diharapkan dari kapal induk Fujian yang lebih canggih untuk melihat tanda-tanda kemajuan teknologi dan operasional.
Stasiun penyiaran negara CCTV mengatakan pada bulan Juni bahwa uji coba di laut akan dimulai "segera" tetapi belum ada tanggal yang ditentukan. Di udara, China sedang memperkuat kemampuan jangkauan jauh.
Video yang diposting secara online menunjukkan jet tempur J-20 China lepas landas dengan mesin WS-15 buatan dalam negeri, seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post pada awal Juli.
Sementara laporan lain mengatakan bahwa mesin baru tersebut akan menempatkan pangkalan militer AS di Korea Selatan, Jepang, dan Guam dalam jangkauan J-20. China telah bekerja selama beberapa dekade untuk membangun mesin jet bertenaga tinggi yang dapat bersaing dengan model Barat dan Rusia.