Presiden China Xi Jinping dalam Upacara Pembukaan Belt and Road Forum (Reuters/Edgar Su)
Dunia

Xi Kritik Barat yang Ingin Kurangi Ketergantungan pada China

  • Mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan dengan China telah menjadi prioritas utama di antara ekonomi Barat karena ancaman Beijing terhadap Taiwan meningkatkan risiko geopolitik di Asia.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Presiden China Xi Jinping meminta negara-negara tidak mengkhawatirkan China saat ia membuka forum Inisiatif Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, Rabu, 18 Oktober 2023. Dia mengkritik upaya Barat untuk mengurangi ketergantungan pada ekonomi China.

Xi juga memuji rencana besarnya yang diluncurkan 10 tahun lalu itu untuk membangun infrastruktur global dan jaringan energi yang menghubungkan Asia dengan Afrika dan Eropa melalui jalur darat dan maritim. Dia menegaskan rencana itu menjadi proyek nyata.

Lebih dari 130 perwakilan negara, sebagian besar berasal dari Global South, menghadiri forum tersebut, termasuk beberapa kepala negara, di antaranya yang paling terkemuka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Kami menentang sanksi sepihak, pemaksaan ekonomi, pemutusan hubungan, dan gangguan rantai pasokan,” kata Xi kepada lebih dari 1.000 delegasi yang berkumpul di ruang konferensi yang megah di Aula Besar Rakyat, sebelah barat Lapangan Tiananmen, dikutip dari Reuters, Rabu, 18 Oktober 2023. 

Putin dan para pemimpin asing lainnya duduk bersama pejabat penting China dari 25 anggota Politbiro di barisan depan, saat Xi menyampaikan pidato pembukaannya. Xi menolak upaya Barat untuk mengurangi ketergantungan pada ekonomi China. 

“Hidup kita tidak akan menjadi lebih baik dan perkembangan kita tidak akan lebih cepat jika kita melihat perkembangan negara lain sebagai ancaman dan ketergantungan ekonomi sebagai risiko.”

Mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan dengan China telah menjadi prioritas utama di antara ekonomi Barat karena ancaman Beijing terhadap Taiwan meningkatkan risiko geopolitik di Asia. Gangguan perdagangan selama tahun-tahun pandemi juga menambah urgensi untuk mengurangi ketergantungan mereka pada China.

Meskipun BRI awalnya dirancang untuk menghubungkan China dengan Eropa Barat, tokoh-tokoh senior dari Uni Eropa absen dalam acara tersebut. Satu-satunya kepala negara dari blok tersebut yang hadir adalah Presiden populis Hongaria Viktor Orban.

Peserta lain yang penting termasuk Menteri Perdagangan pemerintahan Taliban Afghanistan, Haji Nooruddin Azizi. “China lebih tertarik untuk mengembangkan Afghanistan saat ini, jadi kami lebih terlibat dengan China. Orang China lebih tertarik pada urusan ekonomi, itu sebabnya kami di sini,” kata Azizi.

Skeptisme Barat

China terkadang merasa tersinggung oleh kritik terhadap BRI, mengatakan kritik tersebut didasari oleh prasangka anti-China dan keinginan untuk mengendalikan kebangkitannya, sambil mengabaikan apa yang dikatakan sebagai niat baik yang tulus.

Dalam pidato setelah Xi, Putin memuji BRI dan mengundang investasi global di jalur Laut Utara yang menurutnya dapat meningkatkan perdagangan antara timur dan barat. Beberapa pejabat Eropa meninggalkan ruangan ketika Putin naik ke panggung.

Xi membuat BRI lebih kecil dan lebih hijau, beralih dari proyek besar seperti bendungan ke proyek teknologi tinggi seperti keuangan digital dan platform e-commerce

“Tujuannya adalah untuk mendukung upaya lebih luas dalam menciptakan tatanan dunia yang multipolar dan memberikan lebih banyak peran kepada Global South, daripada yang didominasi oleh Washington dan sekutunya,” kata para analis.

Para analis juga mengatakan, BRI juga semakin berfokus pada masalah seperti perubahan iklim dan kecerdasan buatan, karena Xi berusaha menggunakannya untuk mengekspor gagasan China tentang tata kelola dan membangun konsensus seputar norma-norma China dan model pembangunannya.

Pada Rabu, Xi memperkuat tren tersebut dengan berjanji untuk mendalamkan kerja sama di bidang infrastruktur ramah lingkungan, energi, dan transportasi, serta mengedepankan inisiatif global untuk tata kelola kecerdasan buatan.

Seorang perwakilan bisnis Eropa, yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan sensitivitas, mengatakan di sela-sela acara tersebut BRI menciptakan dampak bagi beberapa negara yang terlibat. “Saya pikir ada kebenaran dalam sebagian pidato tentang peningkatan taraf hidup dan konektivitas.”