<p>Gedung XL Axiata. / Xlaxiata.co.id</p>
Korporasi

XL Axiata (EXCL) Lunasi Obligasi dan Sukuk Rp868,31 Miliar

  • Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah melunasi pembayaran pokok dan bunga obligasi serta sukuk dengan total nilai mencapai Rp868,31 miliar.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan telah melunasi pembayaran pokok dan bunga obligasi serta sukuk dengan total nilai mencapai Rp868,31 miliar pada 18 Oktober 2021.

Rinciannya, perseroan melunasi pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Seri B dengan nilai emisi Rp450 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan jatuh tempo pada 16 Oktober 2021.

Selanjutnya, perseroan turut melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Seri B dengan nilai emisi Rp399 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan jatuh tempo pada 16 Oktober 2021.

“Pelunasan Pokok dan Bunga Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Seri B dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Seri B senilai total Rp868.314.750.000,” tulis manajemen EXCL melalui keterbukaan informasi, Kamis, 21 Oktober 2021.

Perseroan membukukan penurunan laba bersih pada kuartal I 2021. Menurunnya laba bersih perusahaan merupakan dampak dari pendapatan yang terkoreksi 3,57% dibandingkan dengan kuartal I-2020 (year on year/yoy).

Emiten berkode EXCL membukukan pendapatan Rp6,24 triliun pada kuartal I 2021. Pendapatan dari segmen data mendominasi 83,4% atau 5,1 triliun dari keseluruhan pendapatan EXCL. Sementara pendapatan dari segmen non data sepanjang Januari hingga Maret 2021 mencapai Rp803,65 miliar.

Pendapatan dari penjualan dan sewa balik menara menjadi yang paling terdampak pada kuartal pertama 2021. Kuartal ini, EXCL mencatatkan pendapatan penjualan dan sewa balik menara hanya Rp101,44 miliar dari sebelumnya Rp1,62 triliun.

Secara beriringan, beban penyusutan ikut turun dari Rp2,59 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp2,41 triliun pada kuartal I-2021. Hal ini juga berlaku pada beban infrastruktur yang ikut turun menjadi Rp1,97 triliun pada kuartal I-2021 dari sebelumnya Rp2,03 triliun pada kuartal I-2020.

Maka, laba bersih perusahaan menyusut 78% dari Rp1,51 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp320 miliar pada kuartal I 2021. Sementara earning per share (EPS) atau laba per saham menurun dari Rp142 pada kuartal I-2020 menjadi Rp30 per lembar saham pada kuartal I-2021.