Yandex Luncurkan Produk AI Unggulan untuk Gambar dan Animasi, Apa Saja Keuntunggannya?
- Yandex memperkenalkan YandexART sebuah kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan perintah teks untuk menghasilkan gambar dan animasi.
Tekno
JAKARTA – Yandex perusahaan teknologi internasional, dengan bangga memperkenalkan YandexART (Yandex Neural AI Rendering Technology), sebuah kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan perintah teks untuk menghasilkan gambar dan animasi.
VP Strategy Yandex Alexander Popovsky menjelaskan fitur ini terintegrasi dalam aplikasi Shedevrum dan akan segera dapat diakses melalui berbagai layanan Yandex lainnya. YandexART merupakan salah satu dari banyak proyek yang didukung oleh Jaringan Neural yang telah dirilis oleh Yandex pada tahun lalu.
"Dengan hadirnya YandexART, kami berharap dapat membantu para pelajar dan profesional yang berfokus pada industri kreatif, sehingga mereka dapat menghasilkan karya yang lebih memukau dan mewujudkan ide-ide paling berani sekalipun berkat kualitas generasi yang tinggi,” ujarnya dalam siaran pers, pada Rabu, 15 November 2023.
- Kerugian Akibat Kejahatan Siber Dapat Mencapai Rp130.000 Triliun
- Bitcoin Bisa Tembus Rp561,6 Juta dalam Waktu Dekat, Ini Syaratnya
- Tekan Biaya Operasional Rp54,6 Triliun, Pfizer PHK 500 Karyawan
YandexART memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar dan animasi menggunakan difusi kaskade. Pertama, Jaringan Neural akan membuat gambar dan bingkai berdasarkan perintah teks dari pengguna, lalu secara bertahap meningkatkan resolusi gambar dan menambahkan detail.
Grafik YandexART, jika dibandingkan dengan model difusi Shedevrum generasi sebelumnya, menunjukkan tingkat realisme dan detail yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil evaluasi internal oleh penilai, model ini memberikan hasil yang lebih baik pada 60% kasus.
Untuk meningkatkan kualitas, Yandex meningkatkan jumlah data pelatihan sebanyak 1,5 kali lipat, mencapai total 330 juta gambar dan deskripsi teks. YandexART dilengkapi dengan tiga mode pemfilteran untuk menampilkan gambar yang paling estetis, serta sebuah algoritma pengenalan teks baru yang membantu Jaringan Neural dalam memahami keinginan pengguna.
Jaringan Neural terbaru ini berfungsi lebih baik dalam merender wajah, mata, dan tangan, sehingga memungkinkannya membuat potret yang sangat realistis. Ia juga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang budaya tertentu. YandexART mengetahui tempat dan kota terkenal, tokoh sejarah penting, serta karakter kartun dan dongeng yang dicintai di seluruh dunia.
YandexART tersedia sebagai bagian dari Shedevrum - sebuah aplikasi dan jejaring sosial dimana para pengguna dapat membuat karya yang dapat digunakan di pada kehidupan nyata - mulai dari sampul album musik, ilustrasi buku, hingga karya seni untuk blog, kursus online, dan bahkan pertunjukan teater.
Prediksi Bencana Alam
Penting untuk digarisbawahi bahwa meskipun Jaringan Neural dikenal karena digunakan di bidang kreatif dan hiburan, Jaringan Neural nyatanya banyak diimplementasikan di berbagai bidang.
Sebagai contoh, Yandex baru-baru ini bermitra dengan Higher School of Economics, salah satu universitas terkemuka di Rusia, untuk mengembangkan Jaringan Neural mutakhir yang dapat memprediksi bencana alam.
Jaringan saraf ini memodelkan suhu rata-rata di zona khatulistiwa Samudera Pasifik. Dengan meramalkan El Niño - sebuah fenomena yang ditandai dengan perubahan distribusi suhu air permukaan di Samudera Pasifik - algoritma ini dapat membantu mengantisipasi kekeringan, banjir, kebakaran hutan, dan kegagalan panen.
Oleh sebab itu, model baru ini sekarang dapat mengenali fenomena El Niño hingga 1,5 tahun ke depan, dan para ilmuwan berencana untuk memperpanjang periode perkiraan lebih jauh lagi.
Hal ini sangat cocok untuk Indonesia uang merupakan salah satu negara yang secara rutin terkena dampak dari peristiwa El Niño yang akan menyebabkan sebagian daerah di Indonesia lebih panas dan kering sehingga memicu kekeringan, gagal panen, dan juga terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia.
Antisipasi Pemerintah Indonesia
Asal tahu saja, tren penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia bisnis cenderung menguat. Hal ini tercatat dalam laporan survei McKinsey, The State of AI in 2022.
Pada survei tersebut, mayoritas responden sudah mengadopsi AI dalam minimal satu unit bisnis mereka. Adapun kecerdasan buatan yang dipakai umumnya untuk optimasi kegiatan operasional, merancang produk baru, analisis layanan pelanggan, dan masih banyak lagi.
Menyikapi berbagai macam dampak AI, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyusun Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 seiring peningkatan tren penggunaan Artificial Intelligence (AI).
Selain itu, melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 3 Tahun 2021, Kemenkominfo mengatur Klasifikasi Baku Lapangan Industri Aktivitas Pemrograman Berbasi AI. Kemenkominfo juga sedang menyiapkan Pedoman Etika Pemanfaatan AI di Indonesia.