Yang Tertua Baru Berumur 7 Tahun, US Navy Ingin Pensiunkan 10 Kapal Perangnya
- WASHINGTON-Angkatan Laut Amerika dilaporkan akan berusaha menonaktifkan antara delapan hingga 10 Littoral Combat Ships (LCS) kelas Freedom meski yan
Tekno
WASHINGTON-Angkatan Laut Amerika dilaporkan akan berusaha menonaktifkan antara delapan hingga 10 Littoral Combat Ships (LCS) kelas Freedom meski yang tertua baru berusia tujuh tahun.
Politico pertama kali melaporkan kabar ini dengan mengutip tiga orang yang mengetahui rencana tersebut. Rencana ini sebagai bagian dari proposal anggarannya untuk Tahun Anggaran 2023.
Namun Angkatan Laut dan Departemen Pertahanan Amerika menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkalnya Kelas Freedom adalah salah satu dari dua jenis LCS dengan yang lain adalah kelas Independence.
- Bank Mandiri Kucurkan Kredit Investasi Rp78,8 Miliar Ke Sat Nusapersada (PTSN)
- BEI Catatkan 22 Emiten Masuk dalam Efek Pemantauan Khusus
- LRT Jabodebek Segera Beroperasi, Rangkaian Kereta Masuk Kawasan Depo
September 2021 lalu, Angkatan Laut Amerika menonaktifkan Kelas Freedom pertama, USS Freedom. Ini menjadikan hanya sembilan LCS kelas Freedom yang beroperasi. Semua kapal yang tersisa ini dikirim antara 2015 dan 2020 hingga membuat seluruh armada sangat muda.
Angkatan Laut Amerika menerima pengiriman salah satu dari LCS ini pada bulan November 2021, tetapi belum menugaskannya. US Navy juga masih memiliki lima pesanan dengan salah satunya sedang dalam proses perakitan dan empat lainnya sedang dalam tahap konstruksi awal.
Jika Angkatan Laut Amerika pada akhirnya menjalankan rencana penonaktifan ini, maka hal itu bisa berarti pengaturan ulang kelas Freedom yang efektif. Sebuauh program yang telah diganggu oleh masalah besar dengan sistem propulsinya.
Cacat desain telah menyebabkan kegagalan berulang pada sejumlah peralatan di beberapa kapal di kelas ini dalam beberapa tahun terakhir.
USS Minneapolis-Saint Paul yang baru diterima menjadi kapal kelas Freedom pertama dengan perbaikan yang dikatakan akan memperbaiki masalah ini. US Navy sendiri telah menolak menerima lagi kapal-kapal ini sampai perbaikan desain ini siap.
Penuh masalah
Usulan yang dilaporkan untuk menonaktifkan semua kapal kelas Freedom yang ada tampaknya menunjukkan bahwa Angkatan Laut Amerika telah menentukan biaya untuk perbaikan tidak akan tidak sepadan dengan hasil yang dicapai.
Jika benar, ini bisa menjadi sinyal gelap lainnya pada program LCS. Sejak kapal pertama diterima sekitar satu dekade lalu, kapal terus-menerus gagal memenuhi harapan lebih.
Program ini telah membuat beberapa kemajuan akhir-akhir ini. Salah satunya integrasi rudal jelajah anti-kapal Naval Strike Missile pada sejumlah kapal kelas Independence. Dan Angkatan Laut Amerika ingin semua jenis LCS bisa membawa senjata tersebut.
Namun, penyebaran LCS masih relatif rendah mengingat jumlah kapal. Sampai saat ini belum ada kelas Freedom atau Independence yang pernah berlayar di Timur Tengah. Sebuah wilayah di mana pada masa lalu Angkatan Laut Amerika telah mengatakan sebagai wilayah yang cocok untuk LCS.
Di luar itu, kapal-kapal ini telah terbukti lebih mahal dan rumit untuk dioperasikan serta dipelihara sebagaimana yang dijanjikan. Bahkan biaya yang dibutuhkan hampir sama dengan yang dibutuhkan perusak kelas Arleigh Burke.
Secara keseluruhan mereka juga masih memiliki kemampuan yang relatif terbatas dibandingkan dengan apa yang diharapkan.
Angkatan Laut Amerika saat ini telah bekerja untuk memperoleh kelas kombatan permukaan kecil yang sepenuhnya baru dan jauh lebih mampu. Kapal yang dikenal sebagai fregat kelas Constellation tersebut akan dibangun di galangan kapal yang sama dengan LCS kelas Freedom. Kapal-kapal itu adalah komponen inti dari rencana ambisius US Navy untuk menurunkan total setidaknya 500 kapal dan kapal selam.