Yes! Ekonomi Mulai Membaik, Survei Kredit Bank Sudah Naik
Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit bank meningkat pada kuartal III-2020, dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Industri
JAKARTA – Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit bank meningkat pada kuartal III-2020, dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko mengatakan, hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 50,6% pada kuartal III-2020.
“Angka SBT ini lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 yang minus 33,9%,” kata Onny dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Kendati demikian, posisi ini tetap lebih rendah dibandingkan dengan 68,3% pada periode yang sama tahun lalu.
Onny menjelaskan, berdasarkan jenis penggunaan, meningkatnya pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit. Adapun kenaikan terbesar terjadi pada kredit modal kerja.
“Kami perkirakan pertumbuhan kredit baru akan meningkat pada kuartal akhir tahun ini, meski tidak setinggi dibandingkan periode yang sama 2019,” ungkapnya.
Kredit Lebih Longgar
Dia beralasan, standar penyaluran kredit ke depan diperkirakan tidak seketat seperti periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 8,1%, lebih rendah dibandingkan dengan 11,0% pada kuartal sebelumnya.
Keketatan standar penyaluran kredit pun terindikasi akan berkurang pada seluruh jenis kredit, terutama kredit untuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Secara keseluruhan, hasil survei BI melaporkan bahwa pertumbuhan kredit mengalami perlambatan sepanjang 2020. Prediksi responden terhadap pertumbuhan kredit 2020 hanya sebesar 2,5% year-on-year (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1% yoy.
Laporan mutakhir BI terkait kredit perbankan juga menunjukkan adanya penurunan, dari 1,04% year-on-year (yoy) pada Agustus 2020 menjadi 0,12% yoy pada Semptember 2020.
“Fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah akibat pertumbuhan kredit yang terbatas,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara virtual,beberapa waktu lalu.
Menurutnya, perlambatan tersebut sejalan dengan penurunan permintaan domestik sehingga perbankan pun masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
Sebaliknya, pilihan masyarakat justru lebih condong untuk menyimpan uang di bank. Pasalnya, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) justru tumbuh tinggi. Angkanya naik dari 11,64% yoy pada Agustus 2020 menjadi 12,88% yoy pada September 2020. (SKO)