Yield Obligasi AS Lebih Menarik, Lelang Sukuk Sepi Peminat
Pemerintah mengantongi Rp2,65 triliun dari hasil lelang tambahan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Jumlah ini masih di bawah target.
Pasar Modal
JAKARTA – Pemerintah mengantongi Rp2,65 triliun dari hasil lelang tambahan (greenshoe option) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara, Rabu 7 April 2021. Lelang hari ini merupakan buntut dari hasil lelang Selasa, 6 April 2021 yang berada di bawah target indikatif.
Menurut Head of Global Markets Bank Mega Ralph Birger Poetiray, menurunnya antusiasme terhadap Surat Berharga Negara (SBN), termasuk sukuk, dipengaruhi oleh dinamika imbal hasil atau yield obligasi Amerika Serikat.
Untuk diketahui, yield obligasi Amerika Serikat untuk tenor 10 tahun berada di angka 1,7%. Angka ini, kata Ralph, masih bisa naik hingga 2% di tahun ini.Hal ini yang dapat memicu pemerintah untuk menaikkan yield Surat Berharga Negara (SBN) untuk menarik investor.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Dari sudut pandang investor asing, kalau yield SBN ini naik, mereka akan masuk dan bisa menjadi turning point mengingat porsi asing di SBN mencapai 22%,” kata Ralph dalam suatu gelar wicara (talk show), Rabu 7 April 2021.
Untuk diketahui, terdapat lima seri sukuk negara dalam lelang tambahan ini, antara lain PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. Untuk diketahui, seri PBS017 dan PBS027 sebelumnya juga diperdagangkan pada lelang Selasa, 6 April 2021.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengungkap jumlah penawaran yang masuk pada lelang tambahan kali ini sebesar Rp3,38 triliun.
Seri PBS004 kali menjadi primadona karena dimenangkan dengan nominal tertinggi yakni Rp847 miliar. Seri yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 ini diketahui mendapat yield atau imbal rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,6%.
Kemudian ada seri PBS017 yang dihargai Rp705 miliar. PBS017 memiliki yield tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,12% yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2025. Adapun seri PBS029 dan PBS028 masing-masing dimenangkan pada nominal Rp649 milar dan Rp687 miliar.
Sementara seri PBS027 tenor dua tahun dimenangkan dengan nominal Rp399 miliar. PBS027 dengan yield tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,9% ini menjadi seri termurah yang dicaplok investor.
Secara keseluruhan, pemerintah telah mengantongi Rp9,95 triliun dari dua lelang sukuk negara kali ini. Hasil ini kurang menggembirakan karena berada di bawah target indikatif sebesar Rp10 triliun. (LRD)