Yield US Treasury Melonjak, Imbal Hasil SBN Ikut Terkerek ke 6,886%
JAKARTA – Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun naik 8,9 bps selama sepekan ini hingga bertengger di level 6,886% per 31 Maret 2021. Dalam waktu 1 bulan, imbal hasil (yield) meningkat 21,8 bps. Berdasarkan data World Government Bond, sepanjang tahun berjalan ini, yield surat berhaga negara (SBN) Indonesia 10 tahun terus menanjak. Kenaikan […]
Industri
JAKARTA – Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun naik 8,9 bps selama sepekan ini hingga bertengger di level 6,886% per 31 Maret 2021.
Dalam waktu 1 bulan, imbal hasil (yield) meningkat 21,8 bps. Berdasarkan data World Government Bond, sepanjang tahun berjalan ini, yield surat berhaga negara (SBN) Indonesia 10 tahun terus menanjak.
Kenaikan tajam mulai terjadi sejak medio Februari 2020. Imbal hasil surat utang negara 10 tahun diprediksi sebesar 6,742% pada akhir September 2021 atau menurun 14,4 bps dari posisi per 31 Maret 2021 sebesar 6,886%.
Kenaikan yield obligasi Indonesia 10 tahun ini, yang berarti obligasi negara cenderung dijual investor, terjadi saat imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik hingga mencapai 1,744% per 31 Maret 2021.
Pada Selasa, 30 Maret 2021, imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 14 bulan, yakni 1,77%.
Dikutip dari Reuters, lonjakan imbal hasil US Treasury dipicu rencana Presiden AS Joe Biden untuk mengucurkan dana infrastruktur senilai US$2 triliun untuk program Build Back Better.
Pilarmas Investindo Sekuritas menaksir imbal hasil US Treasury 10 tahun masih berpotensi naik sampai di kisaran 1,8% hingga 2%. Bila imbal hasil US tersebut mencapai 2%, bukan tidak mungkin pasar saham mengalami koreksi dan mendorong pelemahan rupiah.