
Yuk, Intip Destinasi Wisata Memikat dari Drakor When Life Gives You Tangerines!
- When Life Gives You Tangerines adalah drama Korea (drakor) terbaru di Netflix yang tengah menarik perhatian para penggemar Hallyu! Romansa yang mendalam ini membawa penonton dalam perjalanan emosional sambil menampilkan beberapa destinasi paling indah di Korea Selatan.
Destinasi & Kuliner
JAKARTA – When Life Gives You Tangerines adalah drama Korea (drakor) terbaru di Netflix yang tengah menarik perhatian para penggemar Hallyu!
Drama slice-of-life ini mengisahkan perjalanan mengharukan dua penduduk asli Pulau Jeju, Ae-sun dan Gwan-sik, serta bagaimana lingkungan dan keadaan membentuk kehidupan mereka.
Dilansir dari Lifestyle Asia, romansa yang mendalam ini membawa penonton dalam perjalanan emosional sambil menampilkan beberapa destinasi paling indah di Korea Selatan.
- 7 Peran Berkesan yang Dimaninkan Park Bo Gum dalam Drama dan Film
- Sejarah Kue Nastar yang Menjadi Primadona Saat Lebaran
- 7 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Ada Perang Topat
Jika alur cerita unik dan momen mengharukan dalam K-drama ini memikat hati kalian, lokasi syuting When Life Gives You Tangerines bisa menjadi inspirasi untuk merencanakan liburan ke Negeri Ginseng.
Judul puitis drama ini terinspirasi dari frasa dalam dialek Jeju, “Pokssak Sogatsuda,” yang berarti “Kamu sudah bekerja sangat keras.”
Frasa ini mencerminkan alur cerita drama yang menggambarkan perjuangan dan tantangan yang dihadapi pasangan utama, Oh Ae-sun yang penuh tekad dan Yang Gwan-sik yang tenang, diperankan oleh IU dan Park Bo-gum.
Versi dewasa dari kedua karakter ini dimainkan oleh Moon So-ri dan Park Hae-joon. IU juga tampil sebagai Yang Geum-myeong, putri Ae-sun dan Gwan-sik. Sementara, Yeom Hye-ran memerankan Jeon Gwang-rye, ibu Ae-sun, dan Kang You-seok berperan sebagai Yang Eun-myeong, putra Ae-sun dan Gwan-sik.
Berlatar di Korea Selatan, drama Netflix ini mengikuti perjalanan hidup Ae-sun dan Gwan-sik saat mereka menghadapi berbagai tantangan dan pengalaman di setiap musim—semi, panas, gugur, dan dingin.
Kisah ini disajikan melalui alur maju-mundur, menampilkan berbagai fase kehidupan mereka di Pulau Jeju, Busan, dan Seoul, sekaligus menyoroti kekayaan sejarah Korea Selatan.
Drama ini terdiri dari 16 episode yang dibagi ke dalam empat volume, masing-masing merepresentasikan tahap berbeda dalam kehidupan para karakter.
Volume pertama dirilis pada 7 Maret 2025, disusul volume kedua pada 14 Maret. Volume ketiga dijadwalkan tayang pada 21 Maret, sementara volume keempat sekaligus terakhir akan tersedia pada 28 Maret 2025.
Pulau Jeju: Lokasi Syuting When Life Gives You Tangerines
Pulau Jeju merupakan wilayah otonom khusus di Korea Selatan sekaligus destinasi favorit untuk lokasi syuting K-drama.
Beberapa drama populer seperti Welcome to Samdal-ri dan Extraordinary Attorney Woo juga mengambil gambar di pulau ini. Akses ke Jeju umumnya melalui Bandara Internasional Jeju serta beberapa pelabuhan, termasuk Terminal Feri Internasional Jeju.
Pulau Jeju memainkan peran penting dalam cerita, menghadirkan lanskap berupa hamparan ladang hijau, garis pantai yang menakjubkan, dan air laut yang jernih. Konteks budaya pulau ini turut memengaruhi alur cerita, menampilkan gaya hidup, tradisi, dan dinamika masyarakat pedesaan selama beberapa dekade.
Karena itu, banyak adegan dalam drama ini diambil di lokasi asli di Pulau Jeju. Namun, beberapa bagian juga direkam di Gochang dan Yeosu.
Gochang tidak memiliki bandara, sehingga wisatawan harus menuju desa ini melalui Bandara Internasional Gwangju, yang berjarak sekitar 34 kilometer. Sementara itu, Yeosu memiliki bandara di dalam kota, memudahkan akses bagi para pelancong.
Seongsan Ilchulbong, atau dikenal sebagai Sunrise Peak, merupakan kawah besar yang terbentuk akibat aliran magma di bawah laut sekitar 5.000 tahun lalu. Kawah ini merupakan bagian dari Pulau Vulkanik Jeju dan Terowongan Lava, yang telah masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.
Dengan ketinggian 182 meter di atas permukaan laut, Seongsan Ilchulbong terletak di sisi timur Pulau Jeju. Destinasi ini terkenal karena pemandangan matahari terbitnya yang menakjubkan, menjadikannya tempat cocok untuk menyaksikan fajar. Mendaki ke puncak kawah juga menjadi salah satu aktivitas wajib bagi para pengunjung di Jeju.
Gimnyeong Seongsegihaebyeon Beach, Jeju
Pantai berbatu Gimnyeong menjadi salah satu lokasi dalam When Life Gives You Tangerines, yang menampilkan kisah masa kecil Ae-sun dan Gwan-sik. Ibu Ae-sun adalah seorang haenyeo, penyelam wanita dari Jeju yang mencari abalon, bulu babi, dan biota laut lainnya tanpa menggunakan tabung oksigen atau peralatan selam.
Ia sering digambarkan menyelam dari pantai ini bersama para haenyeo lainnya. Pantai ini memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Jeju, menjadi tempat mencari nafkah bagi para nelayan selama beberapa generasi.
Dikenal dengan bebatuan basal yang halus dan air laut berwarna zamrud, pantai ini menjadi salah satu daya tarik utama di Jeju.
Alamat: 237 Gujwahaean-ro, Jeju-si, Jeju-do.
Jeju-mok Government Office, Jeju
Kompleks kantor pemerintahan ini telah menjadi bagian dari Pulau Jeju sejak masa awal Kerajaan Tamna dan berfungsi sebagai pusat kegiatan politik, administrasi, serta budaya di pulau ini.
Bangunan bersejarah seperti Honghwagak, Yeonhuigak, Uyeondang, Gyullimdang, dan Yeongjuhyeopdang telah direstorasi dan kini menjadi daya tarik wisata bersejarah di Kota Jeju.
Alamat: 25 Gwandeok-ro, Jeju-si, Jeju-do.
Jam operasional: 09.00 – 18.00
Harga tiket: Mulai dari KRW 1.500
Gasi, Jeju: Lokasi Penting dalam When Life Gives You Tangerines

Bunga kanola memiliki peran penting dalam ekosistem Pulau Jeju dan menjadi simbol musim semi. Dalam When Life Gives You Tangerines, mekarnya bunga kuning cerah ini melambangkan awal kisah cinta para tokoh utama.
Momen ikonik berupa ciuman pertama mereka terjadi di tengah hamparan ladang kanola yang menakjubkan di Gasi. Drama ini juga menampilkan Festival Bunga Kanola Jeju, yang digelar setiap tahun pada akhir Maret hingga awal April. Untuk menikmati pemandangan bunga kanola terbaik di Gasi, kunjungi Nokson Road.
Hagwon Farm, Gochang
Desa kecil Gochang, yang muncul dalam When Life Gives You Tangerines, terkenal dengan pertanian barlennya. Hamparan ladang hijau yang indah di desa ini menambah daya tarik sinematik dalam drama slice-of-life tersebut.
Setiap akhir April, desa ini mengadakan Festival Ladang Barley Hijau Gochang, di mana pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman bertani. Festival ini merayakan barley, yang secara lokal dianggap lebih berharga daripada beras.
Alamat: Hagwon Farm, Gongeum-myeon, Gochang-gun, Jeollabuk-do.
Drakor When Life Gives You Tangerines Diharapkan dapat Menarik Wisatawan
Dilansir dari SCMP, popularitas global drakor When Life Gives You Tangerines, berpotensi mendorong pemulihan yang telah lama dinantikan dalam industri pariwisata Pulau Jeju yang stagnan.
Sejak pertama kali dirilis pada 7 Maret di 190 negara, drakor ini menempati peringkat ke-5 dalam daftar acara televisi terpopuler di Netflix, menurut data dari situs analitik streaming FlixPatrol pada 18 Maret 2025. Drama ini juga menjadi serial paling populer di sembilan negara, seperti Korea, Vietnam, Thailand, Taiwan, dan Filipina.
Serial ini telah menarik perhatian pada keindahan alam Jeju, yang pernah menjadi destinasi utama pariwisata domestik Korea, dengan menampilkan keindahan alamnya yang hijau dan pemandangan yang memukau.
Pulau Jeju pernah menjadi destinasi bulan madu yang populer pada 1980-an, tempat peristirahatan favorit di awal 2000-an, serta pilihan liburan yang banyak dicari selama pandemi Covid-19.
Salah satu lokasi ikonik dalam When Life Gives You Tangerines adalah Pantai Gimnyeong Seongsegi di timur laut Jeju, yang terkenal dengan lautnya yang biru kobalt, pasir putih, dan batuan lava. Di tempat ini, Ae-sun kecil menunggu ibunya yang selalu menjadi penyelam terakhir yang kembali dari mencari abalon di perairan Jeju.
Selain itu, kuil tempat Ae-sun dipaksa menjalani praktik meditasi 3.000 kali sujud oleh ibu mertuanya demi mendapatkan keturunan laki-laki setelah menikah, terletak di bawah Seongsan Ilchulbong, sebuah kawah vulkanik raksasa yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia Alam UNESCO.
Menurut Asosiasi Pariwisata Jeju, jumlah pengunjung Korea ke Jeju terus menurun, dari 13,8 juta pada tahun 2022 menjadi 12,66 juta pada tahun 2023 dan 11,86 juta pada tahun 2024.
Penurunan ini terjadi seiring dengan meningkatnya preferensi warga Korea untuk berlibur ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Jepang, dan China, serta berkurangnya jumlah penerbangan yang tersedia.
Pada tahun 2022, Bandara Internasional Jeju melayani 171.754 penerbangan domestik, namun jumlah ini menurun menjadi 161.632 pada 2023 dan kembali berkurang menjadi 156.533 pada 2024.
Selain itu, layanan yang kurang memadai, harga yang terlalu tinggi, serta meningkatnya kasus kejahatan yang melibatkan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir juga turut menyebabkan berkurangnya minat untuk berkunjung ke Jeju.
Memanfaatkan efek positif yang sebelumnya ditimbulkan oleh K-drama terhadap pariwisata regional, Jeju berupaya menghidupkan kembali industri pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian pulau ini.
Pemerintah Provinsi Khusus Jeju mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan kampanye perjalanan musim semi dari 28 Maret hingga 6 April, yang akan mempromosikan destinasi indah di pulau ini yang dihiasi bunga-bunga musim semi serta menyoroti berbagai acara budaya.
Bekerja sama dengan kampanye Visit Jeju Heritage Year 2025 yang digagas oleh Korea Heritage Service, Jeju berencana menarik wisatawan melalui berbagai festival budaya yang berlangsung di tengah lanskap daerah yang dipenuhi bunga musim semi, seperti canola dan sakura.
“Popularitas drama Korea tampaknya berkontribusi positif terhadap kebangkitan pariwisata di Jeju, dengan jumlah wisatawan asing yang diperkirakan akan meningkat seiring tren drama Korea yang sedang berlangsung,” ujar seorang pejabat industri pariwisata.
“Sejak drama ini dirilis, permintaan untuk bepergian ke Jeju meningkat secara signifikan. Kita lihat saja bagaimana hal ini akan memengaruhi jumlah pengunjung ke pulau itu, terutama mengingat melambatnya perjalanan selama bulan Januari dan Februari.”
Kim Yang-bo, Direktur Biro Kebudayaan, Olahraga, dan Pendidikan Pemerintah Jeju, menambahkan, “Kami berharap sumber daya budaya dan alam Jeju dapat dikenal di seluruh dunia melalui kesuksesan global drama ini, yang menampilkan keindahan empat musim di Jeju.”
Cara Nonton Drakor When Life Gives You Tangerines
Drakor ini bisa ditonton melalui situs streaming Netflix. Ingat, jangan coba-coba menonton di situs ilegal seperti di LK21, LokLok, Layarkaca21, IDLIX, IndoXXI, Indofilm, Bioskopkeren, Oppadrama, PusatFilm, Garasi Film 21 hingga Rebahin.
Maraknya situs streaming film ilegal memungkinkan akses gratis ke berbagai film dan acara TV. Meski tampak sebagai solusi praktis bagi mereka yang ingin menikmati konten tanpa biaya, penggunaan platform semacam ini memiliki sejumlah risiko.
- 5 Aplikasi Online Shop Terbaik untuk Membeli Komponen Komputer
- Harga Sembako di Jakarta Hari Ini: Semangka Naik, Minyak Goreng (Kuning/Curah) Turun
- Pengamat: Perluasan Insentif PPh 21 Bisa Serap Tenaga Kerja Industri Padat Karya
Situs streaming ilegal biasanya beroperasi tanpa regulasi yang jelas, sehingga pengguna dapat menghadapi ancaman hukum, serangan malware, serta potensi pelanggaran privasi.
Selain itu, praktik ini dapat merugikan kreator, studio, dan para seniman dengan mengurangi pendapatan yang seharusnya mereka terima dari distribusi resmi. Jadi, tonton drama ini di situs resmi, ya!