<p>Ilustrasi anak-anak. / Unicef.org</p>
Gaya Hidup

Yuk, Kenali Anak dengan Tipe Kinestetik

  • JAKARTA – Jika seorang anak lebih menyukai kegiatan aktif yang cenderung ingin selalu bergerak, seperti olahraga atau menari, mungkin ia termasuk anak dengan gaya belajar kinestetik. Tipe kinestetik akan mudah menerima informasi melalui rangkaian aktivitas yang melibatkan anggota tubuh. Psikolog Brandi Roth, PhD., dalam situs Parenting Indonesia, mengatakan bahwa anak kinestetik lebih mudah mempelajari sesuatu […]

Gaya Hidup

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Jika seorang anak lebih menyukai kegiatan aktif yang cenderung ingin selalu bergerak, seperti olahraga atau menari, mungkin ia termasuk anak dengan gaya belajar kinestetik.

Tipe kinestetik akan mudah menerima informasi melalui rangkaian aktivitas yang melibatkan anggota tubuh. Psikolog Brandi Roth, PhD., dalam situs Parenting Indonesia, mengatakan bahwa anak kinestetik lebih mudah mempelajari sesuatu melalui praktik langsung.

Secara umum, ciri-ciri anak tipe kinestetik, antara lain menyukai kegiatan aktif baik sosial, kesenian, maupun olahraga; kesulitan untuk duduk tenang, selalu ingin bergerak, dan memiliki koordinasi tubuh yang baik; gemar menyentuk hal-hal yang dilihat; kerap menggunakan gerakan tubuh sebagai pengungkapan ekspresi, dan cenderung menghafal dengan cara berjalan.

Orang tua dapat melakukan pembelajaran terhadap anak dengan tipe kinestetik melalui cara-cara yang unik, seperti memaksimalkan gestur tubuh atau gerakan sederhana saat mengolah informasi, mengajak bermain di tempat outdoor, atau melatih keseimbangannya dengan melakukan kegiatan menari sambil mengikuti irama musik.

Anak dengan tipe kinestetik biasanya mempunyai koordinasi tubuh yang baik antara mata, tangan, dan ruang gerak. Di samping itu, ingatannya terhadap fisik juga lebih tajam.

Namun, di sisi lain anak bertipe kinestetik sering dianggap nakal, pengganggu, dan usil. Sulit mempelajari hal-hal abstrak juga menjadi kekurangannya. Hal ini menyebabkan anak-anak tipe kinestetik sulit belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional di mana pada saat guru mengajar, murid diharapkan dapat duduk diam dengan manis dan tenang.