friends teman.jpg
Sains

Yuk, Mengenal Gejala Gangguan Narsistik

  • Individu dengan kepribadian narsistik cenderung memiliki pandangan dan kebanggaan yang sangat tinggi terhadap diri mereka sendiri, mencari pengakuan dan pujian, dan kurang mampu memahami atau merespons perasaan serta kebutuhan orang lain.

Sains

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Gangguan narsistik, atau Narcissistic Personality Disorder (NPD), adalah suatu kondisi mental yang ditandai oleh adanya perasaan berlebihan dan kebutuhan ekstrim terhadap pengakuan diri dari orang lain.

Terkadang, kondisi ini dianggap sebagai subtipe dari gangguan kepribadian yang lebih luas. Individu dengan kepribadian narsistik cenderung memiliki pandangan dan kebanggaan yang sangat tinggi terhadap diri mereka sendiri, mencari pengakuan dan pujian, dan kurang mampu memahami atau merespons perasaan serta kebutuhan orang lain.

Gangguan kepribadian narsistik seringkali tidak muncul sebagai entitas tunggal, melainkan dapat bersamaan dengan gangguan mental lainnya. Kondisi ini juga dapat berdampak pada disabilitas psikososial dan menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyakit narsistik ditandai oleh sejumlah gejala yang mencirikan pola perilaku seseorang. Kebutuhan akan pujian berlebihan, kurangnya empati, impian tentang kekuasaan tak terbatas, dan rasa kepentingan diri yang berlebihan adalah beberapa tanda khas yang dapat diidentifikasi.

Meskipun penyebab pasti penyakit narsistik masih menjadi misteri, faktor risiko terjadinya hal ini telah diidentifikasi. Kombinasi genetik, pengalaman traumatis dalam masa perkembangan, dan lingkungan keluarga yang mendukung sikap-sikap narsistik turut berkontribusi pada kemunculan gangguan ini.

Penyakit narsistik dapat merusak hubungan interpersonal, baik dalam lingkup keluarga, persahabatan, maupun hubungan asmara. Dampaknya juga terlihat pada kesehatan mental dan fisik individu yang terkena, memerlukan perhatian serius dalam penanganannya.

Diagnosis penyakit narsistik melibatkan evaluasi oleh profesional kesehatan mental, dan penanganannya dapat melibatkan berbagai terapi psikologis seperti terapi kognitif perilaku atau terapi dialektikal perilaku. Pilihan obat-obatan juga dapat dipertimbangkan untuk mengatasi gejala-gejala tertentu.

Pentingnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit narsistik tidak dapat diabaikan. Dengan meningkatkan pemahaman tentang tanda-tanda dan dampak penyakit ini, diharapkan masyarakat dapat memberikan dukungan lebih besar kepada individu yang terkena gangguan ini dan menghilangkan stigma yang masih melekat.

Penyakit narsistik bukanlah tantangan yang ringan, proses menuju kesembuhan seringkali membutuhkan dukungan terus-menerus dari orang-orang terdekat serta perawatan profesional. 

Dengan memberikan dukungan yang kuat serta meningkatkan pengetahuan kita tentang penyakit narsistik, kita dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan membantu individu yang terkena untuk mencapai kesembuhan.