Yuk Tanam Pohon Lewat GoGreener Carbon Offset, Begini Caranya
JAKARTA – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) bekerja sama dengan Jejak.in, startup bidang lingkungan hidup, meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset. Fitur yang tersedia di aplikasi Gojek tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk menyerap jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. “Jejak karbon yang dihitung, dapat dikonversikan menjadi penanaman sejumlah pohon untuk penyerapan […]
Industri
JAKARTA – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) bekerja sama dengan Jejak.in, startup bidang lingkungan hidup, meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset.
Fitur yang tersedia di aplikasi Gojek tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk menyerap jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.
“Jejak karbon yang dihitung, dapat dikonversikan menjadi penanaman sejumlah pohon untuk penyerapan karbon,” ujar Co-founder & Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam siaran tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Selasa, 15 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Nantinya, jumlah pohon yang ditanam akan digandakan pada enam bulan pertama. Selain itu, pengguna dapat mengakses dashboard di fitur GoGreener Carbon Offset untuk memantau foto dan pertumbuhan pohon, diameter, dan tinggi pohon.
Adapun penanaman pohon dilakukan oleh mitra Lindungi Hutan bersama petani. Mereka, kata Kevin, akan membantu proses pemantauan dan pelaporan pertumbuhan pohon.
Pada tahap pertama, akan ditanam pohon jenis bakau atau mangrove di kawasan ekowisata mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta, konservasi mangrove Pesisir Bedono Demak, dan konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang Kalimantan Timur.
Dalam memastikan keberlanjutannya, pengembangan fitur pada fase selanjutnya akan ditambahkan opsi lokasi, jenis pohon, dan bentuk penyerapan karbon lainnya seperti adopsi pohon.
Metode Penghitungan
Metode penghitungan jejak karbon dan penyerapan dengan pohon telah mengacu pada rekomendasi ilmiah berdasarkan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan berbagai referensi dari Intergovernmental Panel on Climate Change Guidelines (IPCC).
Upaya yang tersebut, katanya, juga sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mengurangi emisi GRK sebesar 29% di tahun 2030.
Ia mengungkapkan, Gojek merupakan penyedia layanan ride-hailing pertama di Indonesia yang mengembangkan inovasi carbon offset secara business to consumer (B2C). Upaya gotong royong tersebut diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk berperan aktif melestarikan lingkungan hidup dan mengembangkan hutan kota.
“Kami percaya, kolaborasi teknologi menjadi kunci penting untuk menjembatani setiap kebutuhan masyarakat. Gojek terus mengajak sesama anak bangsa seperti Jejak.in untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas melalui berbagai inovasi,” ungkapnya.
Inovasi tersebut, lanjutnya, merupakan sebuah komitmen awal Gojek untuk berkontribusi pada isu lingkungan. Sebelumnya, Gojek juga meluncurkan #GoGreener pada September 2019 untuk mendorong konsumen mengurangi konsumsi plastik sekali pakai. Hingga Agustus 2020, penggunaan pun berkurang hingga tiga juta plastik sekali pakai, setara 10,3 ton plastik.