Zelenskiy Bicara Kemungkinan Pemilu di Masa Perang
- Saat ini, pemilu tidak dapat dilakukan di Ukraina saat kondisi darurat militer diberlakukan, yang harus diperpanjang setiap 90 hari.
Dunia
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan tanggapan terhadap panggilan seorang senator AS untuk mengumumkan pemilihan umum (pemilu) tahun 2024. Ia menyatakan pemungutan suara dapat dilakukan selama masa perang jika mitra-mitra bersedia berbagi biaya.
Selain itu pemilu juga perlu disetujui para legislator dan memastikan semua warga dapat ikut memilih. Saat ini, pemilu tidak dapat dilakukan di Ukraina saat kondisi darurat militer diberlakukan, yang harus diperpanjang setiap 90 hari.
Jatuh tempo darurat militer berikutnya pada tanggal 15 November, setelah tanggal normal pemilihan parlemen pada bulan Oktober namun sebelum pemilihan presiden yang biasanya diadakan pada bulan Maret 2024.
Legislator top dari Amerika mengunjungi Kyiv pada 23 Agustus 2023, di antaranya Senator Lindsey Graham, yang memberikan pujian atas perjuangan Kyiv melawan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun dia menyatakan negara tersebut perlu menunjukkan perbedaannya dengan mengadakan pemilihan selama masa perang.
- Paradise Indonesia (INPP) Bareng Club Med Bangun 5 Resor Baru
- Agung Podomoro Dukung Desainer Fesyen Muda Berprestasi di ‘The Soul Of Wastra’
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 28 Agustus 2023 untuk Wilayah DKI Jakarta
Dilansir dari Reuters, Senin 28 Agustus 2023, Zelenskiy, dalam wawancara televisi mengatakan ia telah membahas masalah ini dengan Graham, termasuk pertanyaan tentang pendanaan dan perlunya mengubah Undang-Undang. “Saya memberi Lindsey jawaban yang sangat sederhana dengan sangat cepat. Dia sangat senang dengan itu. Selama legislator kita mau melakukannya (pemilu).”
Dia mengatakan diperlukan 5 miliar hryvnia (US$135 juta) untuk mengadakan pemilihan pada masa damai. “Saya tidak tahu berapa banyak yang dibutuhkan selama masa perang,” katanya. “Jadi, saya memberitahunya bahwa jika AS dan Eropa memberikan dukungan keuangan," ujar Zelenskiy.
Dia menambahkan tak akan mengambil uang pemilu dari anggaran senjata dan memberikannya untuk pemilihan. Zelenskiy telah memberitahu Graham bahwa para pengamat pemilihan harus pergi ke garis depan. “Saya memberitahunya bahwa Anda dan saya harus mengirim pengamat ke garis depan agar kami memiliki pemilihan yang sah bagi kami dan seluruh dunia.”
Ukraina juga membutuhkan bantuan dalam menyusun akses pemungutan suara tambahan untuk jutaan warga yang berada di luar negeri, terutama dari Uni Eropa, katanya. “Ada jalan keluar,” katanya. “Saya siap untuk itu.”
Graham, seorang Republikan, memberi tahu wartawan dalam sebuah briefing di dalam bunker bersama rekan-rekan Senator Richard Blumenthal dan Elizabeth Warren, keduanya dari Demokrat, bahwa pesan yang ingin dia sampaikan kepada Zelenskiy adalah bahwa mereka akan berjuang untuk menjaga aliran persenjataan “Agar Anda dapat memenangkan perang yang kita tidak mampu untuk kalah.”
Namun Graham menekankan pada Zelenskiy bahwa Ukraina harus melakukan pemilihan tahun depan. "Saya ingin melihat negara ini memiliki pemilu yang bebas dan adil meskipun sedang diserang.”
Zelenskiy mengatakan bahwa mereka yang berjuang melawan invasi Rusia harus diikutsertakan dalam pemilu. “Mereka sedang mempertahankan demokrasi ini hari ini, ketika kita tidak memberi mereka kesempatan ini (ikut pemilu) karena perang—itu tidak adil. Saya menentang pemilihan hanya karena hal ini.”