Zulhas: Bansos Beras Lanjut Sampai 2024
- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan program bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) tiap bulan bagi 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) bakal berlanjut hingga tahun 2024.
Nasional
JAKARTA—Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan program bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) tiap bulan bagi 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) bakal berlanjut hingga tahun 2024.
Hal itu disampaikan Menteri yang akrab disapa Zulhas ini di Sleman, Senin, 6 November 2023. “Akan ada lagi bantuan beras 10 kg untuk 21 juta keluarga itu, terus sampai tahun depan,” ujar Zulhas. Pihaknya mengklaim harga beras di pasaran kini tak lagi mengalami kenaikan dan berangsur turun.
Meski demikian, pemerintah dinilai masih perlu memberi intervensi program. Langkah itu tak lepas dari sejumlah masyarakat yang masih kesulitan membeli beras. Mendag masih menghitung kebutuhan biaya untuk kelanjutan program. “Kami akan rapat untuk meneruskan bansos pada warga yang masih susah membeli beras,” ujar Mendag.
- 5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menjual Ponsel atau Smartphone Anda
- Inilah Suhu Terbaik untuk Meraih Tidur Malam Nyenyak Menurut Penelitian
- Mayoritas Milineal, Bank BTN Catat Pengajuan KPR Online Oktober 2023 Naik 50 Persen
Sebelumnya, pemerintah telah memperpanjang bansos beras hingga Desember 2023 dengan tambahan anggaran mencapai Rp2,67 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani perpanjangan bansos diambil untu menjaga ketahanan ekonomi warga berpenghasilan rendah di tengah dampak El Nino.
“APBN memberikan bantuan setiap KPM ini 10 kg setiap bulan, dari September sampai Desember 2023.Ini karena El Nino berdampak cukup panjang," ujar Menkeu. Presiden Joko Widodo sendiri sempat menjanjikan bansos beras bakal diperpanjang pada Januari 2024-Maret 2024.
Namun dia mengisyaratkan hal itu bisa dilakukan apabila APBN masih mencukupi. Di sisi lain, pemerintah memangkas 690 ribu keluarga dari penerima bansos beras. Artinya, penerima bantuan saat ini berkurang dari 21,35 juta keluarga menjadi 20,66 juta keluarga.
Kebijakan tersebut berdasarkan hasil evaluasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama pihak terkait. Angka terbaru akan berlaku untuk sisa masa penyaluran hingga akhir 2023. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan koreksi data penerima merujuk validasi dari Kementerian Sosial.
Sejumlah penerima manfaat dicoret karena telah meninggal dunia, pindah lokasi hingga sudah dianggap mampu.