Zulhas Dorong Hyundai Tingkatkan Investasi Korea di Indonesia
- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akrab disapa Zulhas mendorong PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menggenjot investasinya di RI. Hal ini dirasa dapat merealisasikan pertumbuhan ekonomi RI jika investasi turut digenjot.
Industri
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) untuk meningkatkan nilai investasi di Indonesia.
Harapannya, peningkatan investasi asing dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Zulhas mengatakan, investasi dapat meningkatkan surplus perdagangan serta meningkatkan potensi Indonesia menjadi negara maju kedepannya.
Apalagi, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah sepakat untuk dapat meningkatkan investasi Korea Selatan di Indonesia lebih besar lagi.
"Duta Besar Korea Selatan Jakarta, Lee Sangdeok dan Pemerintah Indonesia akan bekerja keras agar volume perdagangan kedua negara bisa melebihi Korea Selatan dengan Vietnam yang sudah US$78 miliar," katanya katanya usai ditemui di Pabrik Hyundai Cikarang pada Selasa, 11 Juli 2023.
- Catat! Ini Dia 3 Tips Aman Bertransaksi Online Supaya Terhindar Dari Kerugian
- Lord Luhut: Mantan Tentara yang Tetap Bela Indonesia
- 5 Cara Cerdas Hentikan Orang Iseng yang Intip Ponsel Anda
Transaksi Dagang Korea di Indonesia Lebih Rendah dari Vietnam
Mendag lalu membandingkan nilai volume perdagangan Korea Selatan dengan Indonesia adalah US$24,5 miliar atau setara dengan Rp371,1 triliun (Kurs Rp15.100 per dolar AS). Sedangkan transaksi negeri ginseng itu dengan Vietnam mencapai US$78 miliar setara dengan Rp1,18 kuadriliun.
Zulhas mengaku, nantinya sejumlah hambatan yang ada akan dirundingkan oleh kedua negara. Baik terkait tarif maupun perizinan.
Mendag berharap PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia bisa menjadi motor penggerak untuk mobil listrik Indonesia dan penggerak ekspor mobil listrik dari Indonesia untuk dunia.
Dalam kesempatan yang sama, President Hyundai Motor Asean Hq Youngtack Lee menyampaikan, Hyundai Motor Company di ASEAN bekerja sama dengan Pemerintah Republik Korea Selatan menandatangani MoU investasi dengan Pemerintah Indonesia pada November 2019 dan memulai pembangunan pabrik pada Desember 2019.
Sejak 2022, SUV telah melakukan produksi massal pertama di Indonesia. Creta dan MPV Stargazer secara eksklusif telah diluncurkan, juga IONIC 5 pada Maret tahun lalu. IONIC 5 merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi dan dipilih sebagai kendaraan resmi pada G20 2022 dan menjadi model penggerak pasar kendaraan listrik Indonesia.
Youngtack menambahkan, guna mendorong pabrik Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asean. Pihaknya bersama LG Energy solution mendirikan materai kendaraan listrik pada September 2021 dan saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Selain itu pelaksanaan pelaksanaan batu pertama pabrik pengemasan baterai kendaraan listrik juga telah dilakukan pada Mei 2023 dalam rangka mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik.
Selain itu lebih dari 50% produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil Indonesia. Selain itu dapat memimpin industri otomotif di ASEAN. Sementara untuk total produksi dari pabrik tersebut mencapai 150 ribu unit per tahunnya dengan fokus ekspor menyasar negara middle east seperti Saudi Arabia hingga Afrika.
Dalam kesempatan yang sama, Duta besar korea untuk Indonesia Sang Deok Lee mengatakan, salah satu faktor pemicu adalah efek investasi Samsung di Vietnam. Di mana, kata dia, khusus di Vietnam, investasi terbesar berasal dari perusahaan raksasa elektronik Korea Selatan, Samsung.
"Cara kerja antara Korea-Vietnam, dan Korea-Indonesia berbeda. Khususnya di Vietnam itu Samsung Elektronics mereka investasi besar, sangat besar sekali. Jadi setahu saya memang dari GDP Vietnam kira-kira 25 persennya dari investasi Samsung, begitu besar," katanya katanya usai ditemui di Pabrik Hyundai Cikarang pada Selasa, 11 Juli 2023.