5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bearish di Minggu ke-3 Februari, Bitcoin Termasuk
- Analis memprediksi beberapa aset kripto yang kemungkinan akan mengalami bearish di minggu ketiga Februari.
Fintech
JAKARTA – Pasar kripto masih dirundung ketidakpastian akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang membuat para investor lebih berhati-hati. Di tengah ketidakpastian itu, analis memprediksi beberapa aset kripto yang kemungkinan akan mengalami bearish di minggu ketiga Februari.
Analis dari CoinDesk, Damanick Dantes, mengatakan pergerakan harga yang terus mengalami naik turun dalam beberapa hari terakhir diduga disebabkan oleh kebanyakan investor yang masih mewaspadai konflik Ukraina dan Rusia.
Selain itu, investor juga masih memantau perkembangan kebijakan moneter The Fed yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga beberapa kali karena inflasi yang terjadi.
- Wuih, Bos Amazon Jeff Bezos Suntik Modal ke Start Up Indonesia Lummo Rp1,14 Triliun
- Penjualan Properti Residensial Membaik tapi Harga Semakin Naik
- Harga Kedelai Mahal, Perajin Tempe Berencana Mogok Kerja
“Investor masih mewaspadai perkembangan inflasi dan langkah militer Rusia berikutnya di sepanjang perbatasan Ukraina. Federal Reserve System Amerika Serikat masih terus melacak inflasi dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga beberapa kali di tahun ini,” ujar Dantes sebagaimana dikutip dari CoinDesk, Kamis, 17 Februari 2022.
Dalam situasi pasar kripto yang sedang volatil ini, trader Tokocrypto Afid Sugiono membagikan hasil prediksinya soal aset-aset yang diprediksi akan mengalami penurunan tren atau bearish pada minggu ketiga Februari 2022.
1. Dogecoin (DOGE)
Dogecoin adalah salah satu kripto yang cukup populer. Akan tetapi, Afid memperkirakan aset kripto ini akan mengalami bearish karena adanya sentimen negatif.
Sentimen itu diperoleh saat iklan DOGE di acara olahraga Amerika Serikat, Super Bowl, mendapatkan respon yang kurang baik.
“DOGE memang sempat mendapatkan kenaikan volume perdagangan capai 20%, namun ada kemungkinan akan turun hingga 17% pada pekan ini,” ujar Afid sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Tokocrypto, Kamis, 17 Februari 2022.
Berdasarkan data Coin Market Cap, Kamis, 17 Februari 2022 pukul 13.15 WIB, peringkat DOGE saat ini berada di posisi ke-11 dengan kapitalisasi pasar US$19,5 miliar atau setara dengan Rp278,4 triliun dalam asumsi kurs Rp14.278 perdollar AS dan berada di level harga US$0,1474 (Rp2.104).
2. Injective (INJ)
Injective Protocol adalah proyek blockchain yang memiliki ide revolusioner yang ditujukan untuk membuat pertukaran mata uang sepenuhnya terdesentralisasi.
INJ sebenarnya memiliki fundamental yang cukup baik, namun aset ini menurut Afid masuk ke dalam kripto yang berpotensi bearish.
Menurut Afid, walaupun meski INJ sempat mengalami kenaikan nyaris 100% pada minggu lalu, tapi pekan ini INJ mengarah ke tren negatif.
“INJ selama dua hari pekan lalu itu naik hampir 100%, tapi saat ini tengah mengalami koreksi. Akibatnya, (INJ) berpotensi turun hingga 24%,” ungkapnya.
INJ saat ini menduduki posisi ke-170 dengan kapitalisasi pasar US$291,3 juta (Rp4,15 triliun) dan berada di level harga US$5,99 (Rp85.525).
- Berlaku Mulai 11 Februari 2022, Ini Tarif Resmi Tol Cisumdawu
- Wajib Dihindari, 4 Hobi Anak Muda Ini Sering Bikin Boros
- Hary Tanoe-Anies Baswedan Berlanjut: MNC Group Raih Kontrak Eksklusif Tayangkan Formula E
3. Bitcoin (BTC)
Setelah beberapa hari mengalami kenaikan yang cukup kuat, banyak kripto berkapitalisasi besar (big cap) yang mengalami reversal.
Afid memperkirakan, pergerakan Bitcoin (BTC) berpotensi ke arah downtrend setelah terkoreksi di area level harga US$45.000 (Rp642,5 juta) dengan penurunan yang bisa mencapai 10%.
“Bitcoin sudah pullback dan masuk fase koreksi. Tapi mungkin akan sedikit konsolidasi, baru koreksi. Minggu-minggu ini harus sudah koreksi jika dilihat dari analisisnya,” papar Afid.
BTC saat ini berada di peringkat ke-1 dengan kapitalisasi pasar US$829,5 miliar (Rp11.843 triliun) dan berada di level US$43.754 (Rp624,7 juta).
4. Solana (SOL)
Selain Bitcoin, aset kripto big cap yang diprediksi akan bearish pada pekan ketiga Februari adalah Solana (SOL).
Solana merupakan proyek open source dengan teknologi blockchain permissionless untuk menyediakan solusi decentralized finance (DeFi) dan protokolnya dirancang untuk memfasilitasi pembuatan decentralized app (DApp).
“Solana masuk ke dalam daftar bearish karena ada kemungkinan akan masuk zona merah dengan penurunan capai 15 persen,” jelas Afid.
Saat ini, SOL menduduki posisi ke-8 dengan kapitalisasi pasar US$32,07 juta (Rp457,9 miliar) dan berada di level harga US$100,43 (Rp1,43 juta).
5. Smooth Love Potion (SLP)
SLP adalah jenis mata uang digital yang digunakan dalam game Axie Infinity. Token ini berafiliasi dengan jaringan Ethereum.
Berbeda dengan token yang biasa digunakan dalam game dengan model play-to-earn, pemain Axie Infinity diharuskan untuk membeli SLP agar bisa menyelesaikan misi tertentu.
Setelah menuntaskan misi, pemain akan mendapatkan hadiah token lebih banyak daripada yang dikeluarkan dan bisa dijual kembali.
“SLP akan berpeluang bearish dengan penurunan sekitar 16%. Alasan mendasar kenapa SLP terus mengalami penurunan karena orang yang biasanya kalo sudah dikasih reward, mereka akan jual untuk dijadikan aset pribadi dan dikonversi ke koin yang lebih bagus lagi,” ujar Afid.
SLP saat ini berada di peringkat ke-326 dengan kapitalisasi pasar US$142,95 juta (2,04 triliun) dan berada di level US$0,028 (RpRp399,7).