Bekas Bos Bukalapak, Langsung Tancap Gas di Telkom
Telkom membuka layanan digital bagi pedagang dan pembeli di pasar tradisional melalui aplikasi Lapak Ibu.
JAKARTA – Baru saja menjadi Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid langsung tancap gas. Bekas Bos Bukalapak itu baru saja meluncurkan sebuah aplikasi di Telkom.
Telkom membuka layanan digital bagi pedagang dan pembeli di pasar tradisional melalui aplikasi Lapak Ibu. Aplikasi ini mendigitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dan pembeli dalam bertransaksi.
Fajrin Rasyid mengatakan kehadiran Lapak Ibu berangkat dari problem di pasar yang diharapkan dapat membawa masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan potensi digital.
“Lapak Ibu adalah amanah bagi Telkom untuk menjawab tantangan transformasi digital baik di dalam maupun di luar Telkom. Semoga pilot project ini dapat menjadi pelajaran dan berkembang lagi ke depannya,” ujar Fajrin dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Lapak Ibu menyasar segmen ibu rumah tangga yang biasa berbelanja di pasar tradisonal. Dalam transaksinya, pembeli melakukan pemesanan dan pembayaran di website Lapak Ibu yang disediakan oleh start-up binaan Telkom Sakoo (Satu Toko Online).
Selanjutnya, personal shopper akan menerima pesanan tersebut dan berkoordinasi dengan pedagang di pasar tradisional untuk membeli belanjaan yang dipesan. Hasil belanjaan kemudian dikirimkan melalui kurir ke pembeli.
Validasi Lapak Ibu
Executive Vice President Digital and Next Business Telkom Joddy Hernady mengungkapkan, Lapak Ibu masih dalam tahap validasi produk. Validasi dilakukan demi menghasilkan solusi yang tepat untuk kebutuhan pedagang dan pembeli.
“Pemilihan Pasar BSD Tangerang sebagai pilot project karena merupakan area zona merah terdampak COVID-19. Ibu-ibu yang berbelanja di sekitar pasar sudah familiar menggunakan aplikasi untuk berbelanja demi mementingkan keamanan. Ke depannya semoga pasar online Lapak Ibu ini dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia,” ungkap dia.
Lapak Ibu dioperasikan oleh Sakoo yang menyediakan dan mengintegrasikan kanal penjualan offline dan online. Melalui Sakoo, pemilik bisnis dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam berjualan. Sakoo menyediakan fitur–fitur berupa pengelolaan stok, transaksi, data pelanggan, dan katalog produk. (SKO)