<p>Pedagang mengenakan face shield dan sarung tangan menata barang dagangannya di los sayuran Pasar Senen, Jakarta, 1 Juni 2020. Kementerian Perdagangan menyiapkan pedoman bagi penyelenggara kegiatan perdagangan untuk diterapkan pada saat kenormalan baru (new normal). Saat era new normal, para pedagang di pasar rakyat diwajibkan menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas. Selain itu, kegiatan pasar juga hanya diperbolehkan pada pukul 06.00 hingga 11.00. Para pedagang yang diperbolehkan berjualan adalah mereka yang memiliki suhu tubuh di bawah 37,3 derajat celcius. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Bekas Bos Bukalapak, Langsung Tancap Gas di Telkom

  • Telkom membuka layanan digital bagi pedagang dan pembeli di pasar tradisional melalui aplikasi Lapak Ibu.

Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA – Baru saja menjadi Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid langsung tancap gas. Bekas Bos Bukalapak itu baru saja meluncurkan sebuah aplikasi di Telkom.

Telkom membuka layanan digital bagi pedagang dan pembeli di pasar tradisional melalui aplikasi Lapak Ibu. Aplikasi ini mendigitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dan pembeli dalam bertransaksi.

Fajrin Rasyid mengatakan kehadiran Lapak Ibu berangkat dari problem di pasar yang diharapkan dapat membawa masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan potensi digital.

“Lapak Ibu adalah amanah bagi Telkom untuk menjawab tantangan transformasi digital baik di dalam maupun di luar Telkom. Semoga pilot project ini dapat menjadi pelajaran dan berkembang lagi ke depannya,” ujar Fajrin dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Juni 2020.

Lapak Ibu menyasar segmen ibu rumah tangga yang biasa berbelanja di pasar tradisonal. Dalam transaksinya, pembeli melakukan pemesanan dan pembayaran di website Lapak Ibu yang disediakan oleh start-up binaan Telkom Sakoo (Satu Toko Online).

Selanjutnya, personal shopper akan menerima pesanan tersebut dan berkoordinasi dengan pedagang di pasar tradisional untuk membeli belanjaan yang dipesan. Hasil belanjaan kemudian dikirimkan melalui kurir ke pembeli.

Validasi Lapak Ibu

Executive Vice President Digital and Next Business Telkom Joddy Hernady mengungkapkan, Lapak Ibu masih dalam tahap validasi produk. Validasi dilakukan demi menghasilkan solusi yang tepat untuk kebutuhan pedagang dan pembeli.

“Pemilihan Pasar BSD Tangerang sebagai pilot project karena merupakan area zona merah terdampak COVID-19. Ibu-ibu yang berbelanja di sekitar pasar sudah familiar menggunakan aplikasi untuk berbelanja demi mementingkan keamanan. Ke depannya semoga pasar online Lapak Ibu ini dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia,” ungkap dia.

Lapak Ibu dioperasikan oleh Sakoo yang menyediakan dan mengintegrasikan kanal penjualan offline dan online. Melalui Sakoo, pemilik bisnis dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam berjualan. Sakoo menyediakan fitur–fitur berupa pengelolaan stok, transaksi, data pelanggan, dan katalog produk. (SKO)