<p>Kota Kertabumi Podomoro Karawang / Dok. Agung Podomoro</p>
Industri

Bisnis Properti Asia-Pasifik Mulai Pulih, Saham Empat Pengembang Ini Lari Kencang di Sesi I

  • JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan, Kamis, 19 November 2020 ditutup menghijau 0,52% atau 28,75 poin ke posisi 5.586,26. Saham-saham emiten di sektor properti mejadi inisiator penguatan tersebut. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengungkapkan, penguatan di sektor properti ini disebabkan oleh emiten properti yang mulai pulih di kuartal III-2020. Penerapan […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan, Kamis, 19 November 2020 ditutup menghijau 0,52% atau 28,75 poin ke posisi 5.586,26. Saham-saham emiten di sektor properti mejadi inisiator penguatan tersebut.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengungkapkan, penguatan di sektor properti ini disebabkan oleh emiten properti yang mulai pulih di kuartal III-2020. Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Tapera pada awal tahun depan juga turut menggiring optimisme serupa.

“Beberapa emiten terus meningkatkan akuisisi land bank. Recurring income mulai stabil. Market menanti penetapan BI 7 days (reverse) repo rate,” terang Nafan kepada TrenAsia.com, Kamis, 19 November 2020.

Walhasiil, berdasarkan data RTI Business, empat emiten sektor properti pun merajai senarai top gainers hari ini. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menempati posisi pertama dengan kenaikan 23,33% atau 28 poin ke level Rp148 per lembar.

Disusul PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang melesat 14,185% atau 19 poin ke posisi Rp153 per lembar. Kemudian PT PT Alam Sutera realty Tbk (ASRi) di urutan ketiga dengan kenaikan 11,34% atau 22 poin ke harga Rp216 per lembar.

Di luar ketiga emiten properti kakap ini, ada juga saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) yang menduduki posisi ke-7. Saham BEST tercatat melejit 4,57% atau 8 poin ke posisi Rp183 per lembar.

Sebelumnya, Jones Lang LaSalle (JLL) mengumumkan hasil transaksi sektor properti di Asia-Pasifik pada kuartal III-2020 telah menyentuh US$35 miliar. Naik 35% secara kuartalan, walau masih turun 19% jika dilihat secara tahunan.

CEO Capital Markets JLL Asia-Pasific mengungkapkan, pemulihan ini didorong oleh penjualan properti di wilayah China, Jepang, dan Korea Selatan. Transaksi itu meningkat seiring dengan dimulainya kembali aktivitas perekonomian di negara-negara tersebut.

“Meskipun ketidakpastian akan tetap ada di masa mendatang,” pungkas dia.