Tangkapan Layar Presiden Jokowi pada acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022: Hilirisasi dan Kemitraan untuk Investasi Berkeadilan
Industri

BKPM Catat Nilai Tambah Industri Logam Melejit 90,7 Persen Berkat Hilirisasi

  • Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim hilirisasi di Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya meningkatkan nilai tambah hingg 90,7%

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim hilirisasi di Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya meningkatkan nilai tambah hingg 90,7% sepanjang 2019 hingga 2021 dari Rp61,6 triliun menjadi Rp117,5 triliun. 

Untuk itu, Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama BKPM Ikmal Lukman mengatakan, pihaknya telah mencapai tahap akhir dari rangkaian penyusunan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2022 yang telah dimulai sejak bulan Juni 2022. 

Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Investasi/BKPM membentuk Kedeputian Hilirisasi Investasi Strategis untuk menunjang terealisasinya hilirisasi investasi berkualitas di Indonesia. 

"Hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam merupakan salah satu dari 5 agenda besar pemerintah Indonesia. Melalui hilirisasi, maka akan terbuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, meningkatkan ekspor, dan pada akhirnya diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Ikmal. 

Sebagai informasi, peta jalan hilirisasi ini meliputi 8 (delapan) sektor yang memuat produk prioritas hilirisasi dari 21 komoditas yang 
dipilih berdasarkan beberapa kriteria. 

Terdapat 8 sektor hilirisasi yang ada di dalamnya antara lain minyak bumi, gas bumi, mineral, 
batubara, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan. Kajian yang dimuat dalam peta jalan ini 
ada 7 aspek di antaranya terkait kebijakan, hulu, industri, rantai pasok dunia, infrastruktur kawasan, 
analisis risiko, dan rekomendasi kebijakan. 

"Arah hilirisasi ini kami buat scoring (penilaian), jadi ada formulasi untuk mengetahui mana hilirisasi yang terbaik. 

Diharapkan peta jalan ini mampu 
memberikan proyeksi yang tepat bagi langkah yang akan diambil untuk pengembangan hilirisasi di 
Indonesia. Sebab saat ini, tren realisasi investasi menunjukkan perubahan yang cukup signifikan sejak dilaksanakannya hilirisasi di Indonesia.