<p>Suasana kios pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Cakep! RI Kembali Inflasi 0,28 Persen pada November 2020

  • JAKARTA – Setelah berhasil lepas dari jerat deflasi selama tiga kali berturut-turut pada Oktober, inflasi kembali terjadi pada November 2020 sebesar 0,28% month to month (mom). Inflasi membaik dari sebelumnya sebesar 0,07% pada Oktober 2020. Rinciannya, inflasi tahun kalender (Januari–November) 2020 sebesar 1,23%. Sementara jika dibandingkan dengan November 2019 menunjukkan inflasi sebesar 1,59%. “Berlanjutnya inflasi perlu diwaspadai […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Setelah berhasil lepas dari jerat deflasi selama tiga kali berturut-turut pada Oktober, inflasi kembali terjadi pada November 2020 sebesar 0,28% month to month (mom). Inflasi membaik dari sebelumnya sebesar 0,07% pada Oktober 2020.

Rinciannya, inflasi tahun kalender (Januari–November) 2020 sebesar 1,23%. Sementara jika dibandingkan dengan November 2019 menunjukkan inflasi sebesar 1,59%.

“Berlanjutnya inflasi perlu diwaspadai terkait mulainya musim penghujan dan libur panjang,” kata Setianto, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa dalam konferensi pers virtual, Selasa, 1 Desember 2020.

Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), ada 83 kota yang mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Ketujuh kota yang mengalami deflasi adalah Kendari, Ambon, Tarakan, Tanjung Pandan, Meulaboh, Pare-Pare dan Palopo.

Inflasi tertinggi terjadi di Tual yaitu 1,15%, sementara inflasi terendah terjadi di Bima sebesar 0,01%. Sebaliknya, deflasi tertingi di Kendari di mana angkanya sebesar -0,22% dan deflasi terendah terjadi di Meulaboh dan Palopo dengan -0,01%.

Komponen inti pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,065. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– November) 2020 sebesar 1,55% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,67%.

Tercatat, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86%. Disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14%.

Sebagaimana diketahui, laporan BPS bulan lalu menunjukkan IHK akhirnya mengalami inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07%. Rinciannya, inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2020 sebesar 0,95% dan inflasi secara tahunan sebesar 1,44%.