Cakep! RI Kembali Inflasi 0,28 Persen pada November 2020
JAKARTA – Setelah berhasil lepas dari jerat deflasi selama tiga kali berturut-turut pada Oktober, inflasi kembali terjadi pada November 2020 sebesar 0,28% month to month (mom). Inflasi membaik dari sebelumnya sebesar 0,07% pada Oktober 2020. Rinciannya, inflasi tahun kalender (Januari–November) 2020 sebesar 1,23%. Sementara jika dibandingkan dengan November 2019 menunjukkan inflasi sebesar 1,59%. “Berlanjutnya inflasi perlu diwaspadai […]
Industri
JAKARTA – Setelah berhasil lepas dari jerat deflasi selama tiga kali berturut-turut pada Oktober, inflasi kembali terjadi pada November 2020 sebesar 0,28% month to month (mom). Inflasi membaik dari sebelumnya sebesar 0,07% pada Oktober 2020.
Rinciannya, inflasi tahun kalender (Januari–November) 2020 sebesar 1,23%. Sementara jika dibandingkan dengan November 2019 menunjukkan inflasi sebesar 1,59%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Berlanjutnya inflasi perlu diwaspadai terkait mulainya musim penghujan dan libur panjang,” kata Setianto, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa dalam konferensi pers virtual, Selasa, 1 Desember 2020.
Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), ada 83 kota yang mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Ketujuh kota yang mengalami deflasi adalah Kendari, Ambon, Tarakan, Tanjung Pandan, Meulaboh, Pare-Pare dan Palopo.
Inflasi tertinggi terjadi di Tual yaitu 1,15%, sementara inflasi terendah terjadi di Bima sebesar 0,01%. Sebaliknya, deflasi tertingi di Kendari di mana angkanya sebesar -0,22% dan deflasi terendah terjadi di Meulaboh dan Palopo dengan -0,01%.
Komponen inti pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,065. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– November) 2020 sebesar 1,55% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,67%.
Tercatat, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86%. Disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14%.
Sebagaimana diketahui, laporan BPS bulan lalu menunjukkan IHK akhirnya mengalami inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07%. Rinciannya, inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2020 sebesar 0,95% dan inflasi secara tahunan sebesar 1,44%.