Ditekan Beban Operasional, Laba Bersih Allo Bank (BBHI) Merosot 7,24 Persen
- Kenaikan beban operasional tersebut berdampak kepada kenaikan rasio cost to income ratio (CIR) dari 46,12% menjadi 51,92% pada Juni 2024. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga meningkat dari 60,15% menjadi 65,94% pada Juni 2024.
Perbankan
JAKARTA - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) telah merilis laporan kinerja keuangan untuk periode semester I-2024 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp200,59 miliar.
Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 7,24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp216,26 miliar.
Pendapatan Bunga Bersih Meningkat
Sebenarnya, pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) mengalami peningkatan sebesar 7,45% yoy menjadi Rp528,61 miliar pada semester I-2024, naik dari Rp491,94 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sebagai hasilnya, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Allo Bank meningkat dari 8,52% menjadi 8,99% pada Juni 2024.
- Mengenal Kandungan dan Dampak Makanan Siap Saji yang akan Kena Cukai
- Tips Diet Ampuh dan Sehat, Lakukan Ini Agar Perut Mengecil
- Mereka Yang Masih Bertahan Sejak Historia Dot Com Bubble Melanda Amerika
Kenaikan Beban Operasional
Namun, di sisi lain, beban operasional Allo Bank juga mengalami kenaikan sebesar 26,20% yoy menjadi Rp268,36 miliar pada semester I-2024, naik dari Rp212,64 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan beban operasional tersebut berdampak kepada kenaikan rasio cost to income ratio (CIR) dari 46,12% menjadi 51,92% pada Juni 2024. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga meningkat dari 60,15% menjadi 65,94% pada Juni 2024.
Peningkatan Penyaluran Kredit
Dalam hal intermediasi, Allo Bank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp8,02 triliun pada semester I-2024, yang menunjukkan peningkatan sebesar 7,94% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,43 triliun.
Sejalan dengan itu, kualitas kredit Allo Bank tetap terjaga dengan baik, terlihat dari rasio non performing loan (NPL) gross yang berada pada level 0,42% pada Juni 2024, naik dari posisi 0,05% pada Juni 2023.
Penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dari sisi pendanaan, Allo Bank berhasil mengumpulkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp4,6 triliun pada semester I-2024. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 5% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,84 triliun.
Peningkatan Total Aset
Dengan peningkatan penyaluran kredit dan DPK, total aset Allo Bank tercatat sebesar Rp13,64 triliun pada semester I-2024, meningkat sebesar 5,98% yoy dari Rp12,87 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
- Target Saham Cinema XXI (CNMA) Usai Laba Semester I-2024 Tembus Rp389 Miliar
- Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Thailand di Final Piala AFF U-19 2024
- Asuransi TPL Hanya Menambah Beban Masyarakat
Sementara itu, return on asset (ROA) Allo Bank tercatat sebesar 4,13% pada Juni 2024, turun dari 4,59% pada Juni 2023.
Aset Allo Bank pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp13,64 triliun, meningkat 6% secara year-to-date (ytd) dari Rp12,7 triliun yang dibukukan pada akhir tahun 2023. Seiring dengan kenaikan aset, liabilitas BBHI pun mengalami kenaikan 11% ytd dari Rp5,8 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp6,5 triliun pada akhir Juni 2024.
Dengan kenaikan pada dua lini tersebut, ekuitas Allo Bank pada akhir semester I-2024 tercatat sebesar Rp7,07 triliun, naik 2% ytd dari Rp6,8 triliun.