<p>Suasana perumahan cluster di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 2 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Ekonomi Mulai Bangkit, Penjualan Rumah Tipe Menengah Melejit

  • Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) melihat penjualan properti meningkat pada kuartal I-2021.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) melihat penjualan properti meningkat pada kuartal I-2021.

Peningkatan ini tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh 13,95% secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dibandingkan dengan capaian pada kuartal sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,59% yoy.

“Peningkatan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah,” ujar Direktur Eksekutif – Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Cahyono dalam keterangan resmi, Kamis, 27 Mei 2021.

Peningkatan tertinggi volume penjualan pada tiga bulan pertama 2021 ini terutama didukung oleh pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah. Penjualan rumah tipe menengah berhasil tumbuh 25,86% yoy, berbanding terbalik dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi 24,13% yoy.

Lalu, rumah tipe kecil berhasil tumbuh 9,69% yoy, meningkat dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi 15,06%. Rumah tipe besar pun berhasil tumbuh walau tipis 6,95% yoy. Kuartal sebelumnya, penjualan rumah tipe besar terkontraksi 36,85% yoy.

Meskipun penjualan tumbuh positif, masih ditemukan beberapa faktor berisiko yang membuat penjualan properti belum tumbuh maksimal. 14,75% responden menjawab kenaikan harga bahan bangunan jadi faktor utama. Lalu, 14,46% menjawab masalah perizinan/birokrasi.

Selanjutnya, 14,17% menjawab suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan 11,76% menjawab proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR. Terakhir, 11,18% menjawab perpajakan.

Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan pengembang masih mengandalkan sumber dari nonperbankan untuk pembiayaan pembangunan properti residensial.

Pada kuartal I-2021, pembiayaan pembangunan properti yang bersumber dari dana internal pengembang mencapai 65,45% dari total kebutuhan modal.

Dari sisi konsumen, fasilitas KPR menjadi preferensi utama sumber pembiayaan dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 73,67% dari total pembiayaan.

Harga Naik Tipis
Pekerja dengan alat berat mengerjakan proyek pembangunan rumah di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu, 17 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

BI mencatat indeks harga properti residensial (IHRP) tumbuh terbatas pada kuartal I-2021. Harga properti residensial tercatat hanya dapat tumbuh 1,35% yoy. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 1,43% yoy.

Lambatnya pertumbuhan harga ini terjadi pada rumah tipe kecil yang tumbuh 1,78% yoy, lebih rendah dari pertumbuhan kuartal lalu sebesar 1,87% yoy. Lalu, pertumbuhan rumah tipe menengah pada kuartal ini juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya, menjadi 1,46% yoy dari 1,61% yoy.

Berdasarkan wilayah, lambatnya pertumbuhan harga terjadi terutama di Makassar dan Surabaya, masing-masing tercatat tumbuh 1,53% yoy dan 1,38% yoy, lebih rendah dari 2,46% yoy dan 1,96% yoy pada kuartal sebelumnya. (SKO)